Gregoria Mariska Tunjung membawa nama Indonesia sebagai pemenang medali perunggu dari cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade. Ia berasal dari Wonogiri.
Gregoria lahir di Wonogiri pada 11 Agustus 1999. Pemain yang akrab disapa Queen Jorji oleh penggemarnya itu mengawali karier di klub bulu tangkis PB Mutiara Cardinal di Bandung, Jawa Barat. Dia bergabung dengan pelatnas Cipayung pada 2013.
Setelah Gregoria menjanjikan sebagai pemecah telur medali olimpiade, Wonogiri, kota kelahirannya juga ikut mencuat. Di manakah WOnogiri dan memiliki potensi apa saja?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang letaknya berada di Provinsi Jawa Tengah, daerah ini memiliki segudang potensi yang dimiliki oleh alamnya maupun budayanya. Bentangan alam yang dihiasi pegunungan dan hutan luas jadi salah satu daya tarik daerah ini.
Wilayah selatan Kabupaten Wonogiri terdapat area Pegunungan Sewu. Kabupaten Wonogiri juga mencakup 25 kecamatan, 43 kelurahan, dan 251 desa. Selain itu, budaya yang masih kental dijaga oleh masyarakat di sana, sejarah yang melatarbelakangi kabupaten ini juga menarik untuk disimak.
Dari berbagai sumber yang dihimpun, berikut fakta menarik tentang Kabupaten Wonogiri:
1. Letak Geografis
Kabupaten Wonogiri memiliki luas sekitar 182.236,02 hektar atau sekitar 5,52% dari luas Provinsi Jawa Tengah dan berada di tengah-tengah antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di sebelah timur Kabupaten Wonogiri memiliki batas wilayah yang dekat dengan Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur. Sementara, di sebelah selatannya menyentuh Pantai Selatan.
Bagian baratnya berdekatan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk sebelah utara, Kabupaten Wonogiri memiliki batas wilayah berdekatan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo.
2. Pangeran Sambernyawa
Melansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri, wilayah ini begitu lekat dengan nama Raden Mas Said atau yang dikenal juga dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Penamaan Wonogiri terdiri dari dua kata berbahasa Jawa yakni wana dan giri.
Wana memiliki arti alas atau hutan juga sawah dan giri artinya adalah gunung atau pegunungan. Itulah yang jadi gambaran tepat dari Kabupaten Wonogiri yang dikelilingi oleh sawah, hutan, gunung.
Dahulu, Raden Mas Said menjadi wilayah Wonogiri ini sebagai tempat berjuang bersama pengikutnya dalam melawan penjajahan Belanda dan pertempuran terhebatnya terjadi sekitar tahun 1752 hingga 1757. Julukan Pangeran Sambernyawa disematkan kepadanya oleh pihak Belanda karena dalam setiap peperangan mampu menjatuhkan pasukan Belanda.
3. Budaya yang Kental
Salah satu budaya yang terus dijaga wilayah ini dan telah menyebar ke berbagai daerah adalah Tari Kethek Ogleng. Nama Kethek Ogleng diberikan oleh seorang asli Wonogiri bernama Suwiryo dan disempurnakan oleh Sukijo.
Cerita yang diangkat dari tarian ini berdasar dari legenda Panji yang di dalamnya terdapat uraian tentang kethek atau kera. Kesenian yang banyak digemari masyarakat, kini telah menyebar luas dan menjadi ikon dari Kabupaten Wonogiri.
Tarian ini dipentaskan sebagai rasa syukur dalam berbagai hal misalnya setelah panen, hajatan hingga nazar setelah sembuh dari penyakit. Secara arti, kethek yang berarti kera dan ogleng adalah sebutan untuk bunyi dari saron demung.
4. Ragam Kuliner
Kabupaten Wonogiri juga begitu kesohor dengan ragam kulinernya, sebagai contoh kuliner yang terkenal adalah nasi tiwul yang dibuat dari gaplek yang berbahan dasar singkong. Dengan banyaknya kebun singkong, pengolahan gaplek Wonogiri juga masyur.
Wonogiri bahkan dijuluki Kota Gaplek karena banyaknya produsen gaplek di sana.
Selain itu, Wonogiri identik sebagai kota bakso dan mi ayam. Bakso Wonogiri seolah memang sudah menjadi identitas lain dari wilayah ini, di mana pun pedagang bakso gerobak dengan warna biru ataupun coklat ketika ditanya asal dari daerah mana, pasti mengatakan Wonogiri.
5. Sektor Pertambangan
Kabupaten Wonogiri memiliki wilayah karst sekitar 338,74 kilometer persegi atau 18,6% dari luar wilayah keseluruhan. Lima terbesarnya berada di Kecamatan Pracimantoro, Eromoko, Giritontro, GIriwoyo, dan Paranggupito. Wilayah karst ini masuk ke dalam Pegunungan Sewu.
Kawasan ini juga kini dijadikan sebagai objek penelitian dan wahana pendidikan yang ditandai dengan dibangunnya Museum Karst Dunia. Letak museumnya berada di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro.
Hasil tambang unggulan dari Kabupaten Wonogiri adalah galena, kalsit, andesit, tras, batu gamping, tanah liat, dan batu. Potensi hasil pertambangan lainnya juga melingkupi emas dan tembaga.
6. Pesona Wisata
Wonogiri memiliki sejumlah destinasi wisata, di antaranya Waduk Gajah Mungkur hingga Pantai Nampu. Selain itu, bagi yang ingin berwisata sambil belajar bisa datang ke situs bersejarah Kahyangan di Dusun Dlepih, Tirtomoyo.
Adapun destinasi lainnya seperti Gua Putri Kencono, Museum Wayang Kulit, Air Terjun Kalimas, Bukti Cumbri, juga Taman Bidadari Edupark.
7. Batu Akik
Dengan bentang alam yang luas, batu akik jadi salah satu identitas dari Kabupaten Wonogiri. Salah satu sentranya berada di Kecamatan Giriwoyo yang hasil polesannya telah dikirim ke berbagai negara lain seperti Jerman dan Swedia.
Berbagai jenis batu mulia ini nantinya akan diolah kembali setelah berada di negara tujuan dan dipadukan dengan kerajinan perak, untuk dijadikan sebagai aksesoris seperti cincin, anting hingga kalung.
Selain fakta-fakta Wonogiri, berikut 10 berita terpopuler detikTravel lainnya:
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol