Australia dan Uni Emirat Arab (UEA) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Inggris untuk sementara waktu. Itu terkait risiko keselamatan.
Beberapa minggu lalu terjadi kerusuhan di wilayah Inggris, termasuk daerah wisata seperti Manchester dan Liverpool. Mengutip Euronews, Rabu (7/8/2024), terjadi penyerangan terhadap hotel yang menampung para pencari suaka, Minggu (4/8).
Penyerangan tersebut disertai dengan pelemparan proyektil ke masjid. Kerusuhan itu terjadi setelah kabar palsu tentang pelaku serangan penusukan di Southport pada akhir bulan lalu adalah seorang imigran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengunjuk rasa yang mayoritas adalah simpatisan kelompok sayap kanan di Inggris dengan arogannya mereka menyerang serta melukai petugas polisi. Selain sudah mengganggu ketertiban, mereka juga mulai melakukan pembakaran.
Kurang lebih sudah ada sekitar 400 demonstran yang ditangkap petugas kepolisian di sana. Pemerintah Inggris berjanji untuk terus meningkatkan keamanan menambah personel polisi yang bertugas serta penegakan hukum yang cepat.
Dari situasi yang terjadi di Inggris saat ini, sebelumnya sudah ada beberapa negara yang terlebih dahulu memperingatkan warga untuk tidak pergi di Inggris atau berhati-hati jika berada di negara tersebut. Nigeria, Malaysia, dan Indonesia sudah mengumumkan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebut untuk warga yang berada atau akan bepergian ke Inggris untuk menjauh dari wilayah protes.
"Warga Malaysia yang berada di Inggris atau bepergian ke Inggris diimbau untuk menjauh dari area protes, tetap waspada, dan mengikuti update situasi dari otoritas setempat," tulis keterangan itu.
Pemerintah Australia juga mengatakan untuk warganya untuk selalu berhati-hati. Senin lalu, otoritas di sana telah memberikan imbauan untuk menghindari area protes karena bisa berpotensi adanya tindak kekerasan.
"Hindari tempat terjadinya protes karena potensi gangguan dan kekerasan, pantau terus info yang terdapat di media untuk mendapatkan informasi dan pembaruan. Ikuti petunjuk selanjutnya dari otoritas setempat," keterangan dalam informasi itu.
Adapun, pemerintah Indonesia melalui KBRI di London sudah memperingatkan WNI untuk selalu berhati-hati dan mempertimbangkan kembali jika akan melakukan aktivitas di luar rumah.
"Masyarakat WNI diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah, hindari kerumunan massa, dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya demonstran," tulis keterangan di laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol