Paus Fransiskus Bicara soal Relasi Agama dan Perubahan Iklim di Masjid Istiqlal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Paus Fransiskus Bicara soal Relasi Agama dan Perubahan Iklim di Masjid Istiqlal

bonauli - detikTravel
Kamis, 05 Sep 2024 16:07 WIB
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus  (tengah depan) berjabat tangan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Dalam kunjungannya Paus Fransiskus melihat langsung terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral serta menandatangani
Paus Fransiskus (Dhemas Reviyanto/Antara)
Jakarta -

Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta. Kedatangannya disambut oleh marawis dan pejabat negara.

Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal pada pukul 09.15 WIB. Dia menggunakan kursi roda yang didorong oleh salah satu pengawalnya.

Begitu Paus Fransiskus tiba, tabuhan marawis langsung menggema. Paus Fransiskus juga diberi bunga dan disambut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari CNN Internasional pada Kamis (5/9/2024), Paus Fransiskus bersama dengan Nasaruddin Umar menyatakan bahwa dunia menghadapi dua krisis dunia, yaitu dehumanisasi dan perubahan iklim.

"Fenomena dehumanisasi global ditandai terutama oleh kekerasan dan konflik yang meluas, yang sering kali menyebabkan jumlah korban yang mengkhawatirkan," demikian bunyi Deklarasi Bersama Istiqlal, yang juga ditandatangani oleh Imam Besar Indonesia, Nasaruddin Umar, di ibu kota Jakarta yang luas.

ADVERTISEMENT

"Sangat mengkhawatirkan bahwa agama sering kali dijadikan instrumen dalam hal ini, yang menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, terutama wanita, anak-anak, dan orang tua," dia menambahkan.

"Namun, peran agama seharusnya mencakup promosi dan perlindungan martabat setiap kehidupan manusia. Mengenai perubahan iklim, deklarasi tersebut menyatakan bahwa "eksploitasi manusia terhadap ciptaan telah menyebabkan berbagai konsekuensi yang merusak seperti bencana alam, pemanasan global, dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi, dan hambatan bagi koeksistensi yang harmonis antarmanusia," ujar dia lagi.

Perjalanan Fransiskus ke Indonesia, dan penandatanganan deklarasi, sejalan dengan pendekatannya untuk membangun jembatan dengan agama-agama lain. Meski sekitar 87% dari 280 juta penduduk Indonesia memeluk agama Islam, kunjungan tersebut juga menyoroti 8,6 juta umat Katolik dan kelompok minoritas lainnya.

"Indonesia adalah negara yang hebat, perpaduan budaya, suku, dan tradisi agama, keragaman yang kaya, yang juga tercermin dalam ekosistem yang beragam. Semoga tidak ada yang menyerah pada daya tarik fundamentalisme dan kekerasan," kata Fransiskus dalam pertemuan antaragama pada hari Kamis.

Selama lawatannya di Indonesia, Paus Fransiskus telah bertemu dengan Presiden Jokowi dan pejabat Indonesia di Istana Negara pada Rabu (4/9). Pada hari yang sama, dia juga telah menggelar pertemuan dengan pengurus gereja Katolik Indonesia di Gereja Katedral.

Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Pria kelahiran Argentina ini didapuk sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sejak 2013.

Paus Fransiskus merupakan paus ke-266 sekaligus orang pertama dari Ordo Yesuit yang terpilih sebagai Paus. Mayoritas paus sebelumnya berasal dari Ordo Benediktin dan Ordo Fransiskan.

Setelah terpilih menjadi pemimpin umat Katolik, Jorge Mario Bergoglio lalu memilih nama Paus Fransiskus. Nama itu diambil dari Santo Fransiskus dari Asisi.




(bnl/fem)

Hide Ads