Healing Bisa di Jakarta, Bikin Keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Healing Bisa di Jakarta, Bikin Keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 25 Sep 2024 18:07 WIB
Banyak cara untuk melepas penat keseharian. Salah satu caranya dengan mengikuti kelas membuat keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, Jakarta.
Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta (Muhammad Lugas Pribady)
Jakarta -

Andai tak punya waktu panjang untuk bepergian, healing di tegah Jakarta juga bisa. Salah satunya di Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Museum yang menyimpan beragam koleksi lukisan seniman lokal Indonesia dan keramik-keramik kuno dari belahan dunia ini ternyata memiliki kelas menarik bagi masyarakat umum. Kelas membuat keramik atau pottery class itu bisa dicoba pengunjung nggak cuma di akhir pekan, namun setiap hari.

Educator Museum Seni Rupa dan Keramik, Dimas, kelas itu merupakan program dari museum untuk masyarakat luas yang ingin mencoba membuat keramik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk program publik kita ini sangat menarik ya, karena dii sini tuh pengunjung bisa membuat pilihannya dia berbentuk apapun itu dan nanti hasilnya bisa dibawa pulang," kata Dimas kepada detikTravel di lokasi, Selasa (24/9/2024).

ADVERTISEMENT
Banyak cara untuk melepas penat keseharian. Salah satu caranya dengan mengikuti kelas membuat keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, Jakarta.Banyak cara untuk melepas penat keseharian. Salah satu caranya dengan mengikuti kelas membuat keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, Jakarta. (Muhammad Lugas Pribady)

Dan pengunjung yang ingin mencoba bisa langsung datang ke museum untuk langsung mendaftar agar bisa mengikuti kelas ini. Dengan membayar Rp 50.000, pengunjung akan didampingi oleh instruktur di sana dan diberikan waktu selama 10 hingga 30 menit.

"Kita tidak membuka pendaftaran online karena kita tempatnya terbatas, takutnya kalau daftar online itu dia (pengunjung) sudah jauh tapi waktunya tidak pas takutnya bentrok. Jadi kita sistemnya langsung offline aja langsung on the spot," kata Dimas.

Waktu untuk mencoba kelas ini mengikuti jam operasional museum, Dimas mengatakan biasanya dilakukan setiap sesinya mulai dari 10 menit dengan slot 13 peserta.

"Nah pengunjung itu misalnya datang jam 10.00 akan ada urutannya kebagian di jam berapa. Sampai terakhir pendaftaran itu di jam 15.00 itu udah maksimal, karena tutup museum kan jam 15.00, tapi untuk workshop-nya sampe 15.30 maksimum udah selesai," dia menjelaskan.

Salah satu peserta yang penasaran dengan kelas membuat keramik ini adalah Uswah. Dia mengatakan datang ke museum itu karena penasaran dengan membuat keramik.

"Belum pernah nyoba jadi pengen tahu aja experience-nya kaya cara bikin keramik tuh gimana, ternyata nggak gampang karena harus puter-puter (alat menggunakan) kaki gitu kan," kata Uswah.

Pengalaman pertama kalinya membuat keramik ini menurutnya juga bisa menghilangkan stres, terlebih baginya membuat keramik merupakan aktivitas yang menyenangkan.

"Kalau misalnya kita udah jago bisa buat killing time juga kan, me time juga. Kayanya kalau aku jago dan kalau lagi suntuk, aku bakal bikin ginian sih," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads