Warga Bongkar Batu Keramat di Kebun Belakang, Temukan Yoni-Fragmen Arca

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Bongkar Batu Keramat di Kebun Belakang, Temukan Yoni-Fragmen Arca

Jarmaji - detikTravel
Jumat, 27 Sep 2024 11:31 WIB
Narno Sukamto bersama warga menunjukkan temuan Yoni dan batuan candi yang diduga cagar budaya, Kamis (26/9/2024).
Narno Sukamto bersama warga menunjukkan temuan Yoni dan batuan candi yang diduga cagar budaya, Kamis (26/9/2024). (Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Warga penasaran dengan adanya batu yang dikeramatkan dan menggalinya. Ia menemukan bebatuan objek diduga cagar budaya (ODCB).

Benda itu ditemukan di kebun warga di Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Di antaranya ada yoni dan fragmen arca kecil yang hanya tersisa telapak kaki dan landasannya. Selain itu juga bebatuan bangunan candi.
"Dari dulu cerita simbah-simbah di sini ada candi. Tapi di mana tidak tahu. Saya mencari, ada tumpukan batu saya gali, menemukan itu (yoni)," kata Narno Sukamto, warga Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, ditemui di lokasi penemuan Kamis (26/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoni dan bebatuan candi yang diduga benda cagar budaya itu, berada di kebun belakang rumah Yoto Kirman. Dari pantauan detikJateng di lokasi, bebatuan candi berada di kebun ini. Fragmen arca kecil yang hanya tersisa telapak kaki dan landasannya, tampak ditaruh di atas yoni tersebut.

Kemudian di sisi utaranya, di bawah rumpun bambu terdapat bebatuan yang diperkirakan merupakan pagarnya. Di kebun itu juga ada tumpukan terakota pipa saluran kuno yang terbuat dari gerabah atau tanah liat, diperkirakan bekas digunakan sebagai pipa saluran air pada zaman dahulu.

ADVERTISEMENT

Narno mengemukakan berdasarkan cerita dari orang tua dahulu di dukuh ini ada bangunan candi. Penasaran, dia pun mencari candi tersebut. Di kebun pekarangan rumah Yoto Kirman, terdapat tumpukan batu yang diduga bagian dari candi.

Tumpukan batu di belakang rumah itu juga dikeramatkan oleh warga setempat. Kadang kala, di saat warga ada keperluan, di tumpukan batu itu juga diberi sesaji.

"(Cerita orang tua dulu) Di situ hanya candi gitu. Wong sok duwe perlu, sok disajeni, dipepetri (Kalau ada warga yang punya perlu (gawe) kadang diberi sesaji)," ujar Narno.

Awal mula penemuan batu itu berdasarkan Narno yang penasaran dan membongkar batu tersebut pada Sabtu (21/9) lalu. Saat itu, Narno menemukan fragmen-fragmen batuan candi, termasuk telapak kaki dan landasan arca.

Penasaran dengan temuan telapak kaki arca itu, warga pun menggali tanah untuk mencari bagian tubuh arca. Namun warga malah menemukan yoni tanpa lingga.

"Saya gali menemukan itu (yoni)," jelasnya.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Ketua RT setempat. Selanjutnya temuan itu dilaporkan ke pemerintah desa dan Pemkab Boyolali.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Eko Sumardiyanto, mengatakan telah menerima laporan temuan objek diduga cagar budaya di Dukuh Tawangsari, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk tersebut. Temuan itu juga sudah disampaikan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, Jawa Tengah dan DIY.

"Kami akan cek bersama-sama dengan BPK wilayah X," kata Eko Sumardiyanto.

Pihaknya menerima laporan temuan tersebut Rabu (25/9) kemarin. Dari laporan tersebut, objek diduga cagar budaya yang ditemukan antara lain berupa yoni, fragmen arca kecil berdiri yang telah patah hanya tersisa telapak kaki dan landasan. Kemudian tataan batuan menyerupai pagar, bagian kemuncak yang masih utuh, batu-batu bangunan candi, dan terakota pipa saluran kuno, ada yang masih utuh dan ada yang pecah.

___________________

Artikel ini telah tayang di detikJateng




(wkn/wkn)

Hide Ads