Luhut: LRT Bali di Tahap Studi Pembangunan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Luhut: LRT Bali di Tahap Studi Pembangunan

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 09 Okt 2024 08:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam peluncuran buku Biografi dari Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (BKS) berjudul BKS dari Underdog Jadi Menteri. Belia/detikcom
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam peluncuran buku Biografi dari Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (BKS) berjudul 'BKS dari Underdog Jadi Menteri'. Belia/detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perkembangan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali. Sampai mana?

Pembangunan proyekLRT Bali atau Bali Urban Subway ditandai dengan peletakan batu pertama pada upacara Ngeruak digelar di Sentral Parkir Kuta, Badung, Bali pada 4 September 2024.

"Itu kita pembiayaan sudah semua jalan, dan saya kira studinya lagi dilakukan," kata Luhut dalam sambutan peluncuran buku Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjudul "BKS dari Underdog Jadi Menteri", di Jakarta, Selasa (8/10/2024), seperti dikutip dari Antara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut tidak menyebutkan secara rinci jumlah pembiayaan dari pada rencana proyek pembangunan LRT tersebut. Luhut menegaskan studi proyek LRT di Bali itu dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan.

"Karena kita semua basisnya harus studi," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

Menurut Luhut, studi itu ada di tahap penyelesaian desain LRT bawah tanah (underground) yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Bali.

Kawasan-kawasan yang akan dilalui LRT tersebut meliputi Kura-Kura Bali, Sanur, dan potensi perluasan ke daerah Canggu sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas serta mendukung pariwisata di Bali.

"Kami sekarang masih mengerjakan, menyelesaikan desain dari pada LRT underground dari airport Ngurah Rai, ke kawasan ekonomi khusus, yaitu Kura-Kura Bali, Sanur, dan juga mungkin nanti ke Canggu," kata Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan jika LRT di Bandara Ngurah Rai Bali tidak dibangun maka akan terjadi penumpukan (stuck) penumpang mengingat pada 2026, bandara tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengatakan mereka sudah mulai melakukan rapat persiapan menjelang dimulainya pembangunan kereta bawah tanah Bali Subway.

"Ya kemarin sudah diadakan rapat persiapan untuk peletakan batu pertama pembangunan LRT, nanti setelah pasti tanggalnya akan dilaksanakan," kata dia di Denpasar, Kamis (8/8).

Nilai investasi untuk keseluruhan proyek ini mencapai USD 20 miliar. PT Indotek menjadi kontraktor utama bersama China Railway Construction Corporation (CRCC).

Bali Urban Subway dibangun dalam empat fase. Yakni, fase satu yang meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa-Cemagi dengan panjang 16 kilometer. Kemudian, fase dua, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Unud-Nusa Dua sepanjang 13,5 km. Fase tiga meliputi Sentral Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur. Selanjutnya, fase empat meliputi Renon- Sukawati-Ubud. Namun, fase ketiga dan keempat masih tahap feasibility study (FS) atau uji kelayakan.




(fem/fem)

Hide Ads