Praha Incar Turis-Turis Kaya, 'Wisata Pub Jalanan' Dilarang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Praha Incar Turis-Turis Kaya, 'Wisata Pub Jalanan' Dilarang

bonauli - detikTravel
Rabu, 16 Okt 2024 06:13 WIB
Ilustrasi kelab malam, pub
Ilustrasi pub (Getty Images/iStockphoto/Craft24)
Praha -

Praha ingin mengganti imej dari kota sebagai tujuan wisata bir menjadi destinasi yang berbudaya. Tidak ada lagi tur di tengah malam untuk mencicipi bir murah.

Dilansir dari The Guardian pada Selasa (15/10/2024), Praha akan melarang pub crawl atau tur ke pub di tengah malam yang sudah lama menjadi daya tarik mereka. Wakil Wali Kota Praha Zdenek Hrib tidak menginginkan turis yang datang hanya untuk mabuk.

"Tidak mungkin untuk mengadakan tur berpemandu antara pukul 22.00 dan 06.00," kata Hrib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu kota Ceko yang berpenduduk 1,3 juta orang itu menjadi tujuan popular untuk pesta bujang yang berisik dan pub crawler sejak lama. Sebagian besar wisatawan dari Inggris. Karena banyaknya pub crawler, wisata pub menjadi tur yang paling diminati saat malam tiba dan diselenggarakan oleh operator tur.

Anggota dewan kota Praha juga melarang pub crawl malam hari yang digeber oleh agen perjalanan. Mereka menegaskan bahwa kota tersebut bertekad mengubah target wisatawan, yakni turis-turis yang lebih berbudaya.

ADVERTISEMENT

Selama bertahun-tahun, pecinta bir membuat Ceko sebagai destinasi bir favorit dunia. Pada 2023, 128 liter bir per kapita dikonsumsi di Republik Ceko, yang merupakan yang terbanyak di dunia. Angka itu turun secara stabil sejak pandemi Covid melanda pada 2020.

Bir masih lebih murah daripada air di beberapa restoran dan banyak pub di pusat bersejarah yang terdaftar di UNESCO. Bir-bir lokal itu ditawarkan dengan harga kurang dari 3 euro atau sekitar Rp 50 ribu per gelas.

Vaclav Starek, kepala Asosiasi Hotel dan Restoran Ceko, memuji keputusan balai kota tersebut.

"Perjalanan ke pusat kota untuk mencari bir telah menjadi masalah bagi penduduk lokal dan juga wisatawan lain," katanya kepada AFP.

"Saya rasa ini tidak akan merugikan penjualan kami. Tidak seorang pun akan dilarang pergi ke pub, tetapi pub crawl yang diselenggarakan setiap malam ini bukanlah sesuatu yang kita perlukan," dia menambahkan.

Praha bukanlah ibu kota Eropa pertama yang mulai mencoba untuk mencegah jenis wisatawan tertentu berkunjung.




(bnl/fem)

Hide Ads