Harapan Umat Buddha Saat Presiden Prabowo Dilantik: RI Jaga Persatuan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Harapan Umat Buddha Saat Presiden Prabowo Dilantik: RI Jaga Persatuan

Amalia Novia Putri - detikTravel
Senin, 21 Okt 2024 10:05 WIB
Perayaan Kathina di Wihara Ekayana Arama pada Minggu (20/10/2024).
Perayaan Kathina di Kathina 2568 TB/2024 pada Minggu (20/10/2024) di Wihara Ekayana Arana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Amalia Novia Putri/detikcom)
Jakarta -

Ribuan umat Buddha menyampaikan harapan untuk kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di tengah perayaan Kathina 2568 TB/2024 pada Minggu (20/10/2024). Mereka berharap Indonesia bersatu, tidak terpecah-belah.

Umat Buddha itu melakukan perayaan Kathina di Wihara Ekayana Arama Indonesia Buddhist Centre, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Perayaan Kathina dengan tema "Hidupkan Jalan Buddha dan Bodhisattwa dengan Mendukung Sangha" itu tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Buddha, tetapi juga dijadikan simbol harapan akan persatuan bangsa.

Dalam perayaan itu, umat Buddha mendoakan agar pemerintah baru dapat menjalankan kewajibannya dengan baik yang senantiasa bersatu dan bergotong royong antarumat beragama. Mereka melantunkan doa agar bangsa Indonesia senantiasa utuh dan menjunjung tinggi semangat gotong-royong demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam doa, mereka juga menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan yang harus terus diperkuat demi perdamaian dunia yang sejahtera, bebas dari peperangan, serta agar dinamika politik di tanah air semakin adil dan makmur. Mereka sekaligus menyampaikan harapan agar pemerintahan baru mampu menjaga persatuan, melindungi kepentingan bersama, dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang damai, sejahtera, serta berkontribusi menjalankan tanggung jawab kewajibannya.

"Dengan pelantikan Presiden Prabowo Pada hari ini kita juga mendoakan bangsa Indonesia senantiasa utuh bersatu dan saling gotong-royong kebhinekatunggalikaan, tetap dijunjung oleh masyarakat dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata ketua panitia Perayaan Kathina Upasaka Pandita Suanto Husada.

ADVERTISEMENT

"Kita menguatkan perdamaian dunia dan semoga berharap terhadap dunia dapat memperkuat cinta kasih yang ada, mencerminkan dharma, mengisi dunia dengan kedamaian dunia demi persatuan Indonesia, dan mewujudkan cita-cita menjaga keutuhan bangsa Indonesia NKRI dan pancasila," dia menambahkan.

Perayaan Kathina itu dihadiri oleh 5.000 umat Buddha untuk memberikan persembahan kepada 54 bikkhu dan bikkhuni anggota Sangha Agung Indonesia yang telah menyelesaikan masa vassa pada bulan bakti. Dalam masa itu, mereka berdiam diri untuk melatih diri, mendalami ajaran Buddha, dan memperdalam praktik spiritual di satu wihara selama tiga bulan.

Perayaan ini bukan hanya menjadi momen penting untuk menghormati dedikasi dan usaha mereka dalam menjalani ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan bagi umat Buddha untuk bersyukur atas pelajaran berharga yang telah diberikan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni.

Selain itu, perayaan itu untuk mempererat ikatan komunitas dalam semangat kebersamaan dan saling mendukung. Dimulai dengan prosesi pindapata sebagai simbol persembahan kebajikan kepada Sangha, selanjutnya diikuti dengan kegiatan Pujabhakti yang diisi dengan doa dan meditasi.

Kemudian, pelaksanaan Sanghadana yang memberikan persembahan kepada para biksu dan biksuni, perayaan ini berhasil melestarikan ajaran Buddha dan memperkuat hubungan spiritual antara Sangha dan umat Buddha, menegaskan komitmen bersama untuk menjalani hidup dalam kedamaian dan harmoni.




(fem/fem)

Hide Ads