Turis-turis Lagi Asyik Berbikini di Pantai Canary, eh Didemo Warga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis-turis Lagi Asyik Berbikini di Pantai Canary, eh Didemo Warga

bonauli - detikTravel
Selasa, 22 Okt 2024 05:39 WIB
Demo di Kepulauan Canary, Spanyol
Demo di Kepulauan Canary, Spanyol (AFP)
Jakarta -

Gerakan antituris kembali digencarkan oleh warga Pulau Canary di Spanyol. Wisatawan mancanegara yang sedang nyantai terkejut dengan perlakuan warga lokal.

Dilansir dari Daily Mail pada Selasa (22/10/2024), ratusan pengunjuk rasa melakukan demo di Pantai Troya, Tenerifem Canary Islands. Mereka menyerang turis secara langsung dengan meneriakkan slogan-slogan 'Lebih banyak wisatawan, lebih banyak kesengsaraan' dan 'Canary Islands tidak untuk dijual'.

Tak hanya itu, warga juga berkeliling di sekitar turis sambil meniup pluit. Turis dibuat tak berkutik saat warga mengepung mereka yang sedang asyik berjemur dengan memakai bikini. Pemandangan ini terus terlihat di sepanjang garis pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi pantai terjadi segera setelah para pengunjuk rasa memulai pawai tengah hari di pusat perbelanjaan Metropolis di dekatnya.

Penduduk setempat terdengar berteriak 'No hay camas pa' tanto guiri' - yang dalam bahasa Inggris berarti 'Tidak ada cukup tempat tidur untuk begitu banyak orang asing'.

ADVERTISEMENT

Seorang wanita membawa poster kardus yang bertuliskan 'Turis, pulanglah.'

Poster lain yang dibawa oleh para pengunjuk rasa bertuliskan: 'Menikmati hari di kolam renang Anda? Air itu bisa saja digunakan untuk makanan' serta 'Wisata makro menghancurkan Kepulauan Canary' dan 'Kepulauan Canary punya batas. Lebih banyak pohon, lebih sedikit hotel'.

Yang lain dalam bahasa Spanyol yaitu 'Kepulauan Canary Tidak Hidup dari Pariwisata. Pariwisata hidup dari Kepulauan Canary.'

Suasana pantai yang makin ramai membuat turis-turis mati kutu. Akhirnya banyak dari mereka yang pergi meninggalkan pantai.

Aksi protes ini merupakan serangkaian demo yang telah terjadi selama setahun. Kota-kota Spanyol secara terang-terangan menolak kegiatan pariwisata massal yang telah membuat warga sengsara karena mahalnya biaya hidup dan tempat tinggal.




(bnl/fem)

Hide Ads