Diguyur Hujan Deras, Lautan Pasir Bromo Berubah Jadi Sungai tapi Jangan Panik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Diguyur Hujan Deras, Lautan Pasir Bromo Berubah Jadi Sungai tapi Jangan Panik

Muhajir Arifin - detikTravel
Senin, 11 Nov 2024 19:05 WIB
Lautan pasir di Bromo mendadak jadi aliran sungai karena banjir
Banjir di Lautan Pasir Bromo (dok. Istimewa)
Pasuruan -

Hujan deras mengguyur Lautan Pasir Bromo akhir pekan lalu hingga mengubah kawasan itu jadi 'sungai' dadakan. Tapi, traveler tidak perlu panik.

Hujan lebat yang terus mengguyur menyebabkan muncul sungai dadakan di lautan pasir tersebut. Sungai dadakan itu berupa aliran air deras di kawasan Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan.

Kondisi tersebut ternyata sering terjadi saat hujan lebat mengguyur Bromo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang itu jalur banjir, sebelum jalan aspal naik Penanjakan. Jadi sudah biasa," kata Ketua Paguyuban Hardtop Bromo wilayah Pasuruan, Widian Dharma Singgih, Sabtu (9/11/2024).

Singgih menyebut aliran air deras itu tidak berlangsung lama. Sekitar dua sampai empat jam air akan surut jika hujan sudah reda.

ADVERTISEMENT

"Dua jam surut. Air cepat meresap ke dalam pasir," terangnya.

Kapolsek Tosari KP Dedy Suryo Cahyono menyatakan warga sekitar sudah terbiasa dengan fenomena tersebut. Setiap hujan lebat mereka mengantisipasi adanya arus deras di sana.

"Kondisi aman. Tidak ada wisatawan yang terjebak atau terbawa arus. Kendaraan yang akan lewat harus sabar menunggu air surut," katanya.

Wisatawan Tidak Perlu Panik

Singgih mengatakan, masyarakat khususnya wisatawan tidak perlu panik, jika terjebak arus.

"Kalau terjebak, cukup diam saja menunggu air surut. Bromo isinya tebing semua, jadi nggak bakal hanyut. Air cepat meresap," ungkapnya.

"Aku juga pernah kejebak, nunggu 2 jam, lewat," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Tosari AKP Dedy Suryo Cahyono mengatakan meski kondisi itu normal, masyarakat dan wisatawan diminta tetap waspada. Ia menyarankan tidak menerobos arus air dan menunggu arus surut.

"Lebih baik menunggu arus surut. Itukan airnya cepat surut," ungkapnya.


-------

Artikel ini telah naik di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads