Penerbangan di Bandara London Dibatalkan, Penumpang Terlantar Berjam-jam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penerbangan di Bandara London Dibatalkan, Penumpang Terlantar Berjam-jam

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 25 Nov 2024 08:17 WIB
Bandara Gatwick, London
(Getty Images/coldsnowstorm)
Jakarta -

Puluhan ribu penumpang di Bandara Gatwick, London dievakuasi dari area bandara. Gegara, ada ancaman bom.

Mengutip The Independent, Senin (25/11/2024) pada Jumat (22/11) pukul 08.20, petugas di Terminal Selatan menemukan barang terlarang di dalam tas kabin seorang penumpang.

Sekitar pukul 10.55, pihak berwenang memerintahkan pengepungan dan evakuasi di gedung serta stasiun kereta api yang berdekatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat kejadian tersebut banyak rencana perjalanan yang terganggu di bandara yang memiliki landasan pacu tersibuk di dunia. Penumpang yang sudah melakukan check-in dan melewati pemeriksaan keamanan masih bisa tetap berada di area keberangkatan, meski beberapa penerbangan berangkat dengan jumlah penumpang lebih sedikit dari yang direncanakan.

Namun, penumpang lain diminta untuk meninggalkan gedung dan mencari perlindungan dari cuaca dingin di area parkir mobil atau berjalan kaki ke terminal utara yang berjarak sekitar 15 menit.

ADVERTISEMENT

Proses check-in di terminal selatan dihentikan lebih dari empat jam. Terminal utara yang menjadi basis utama bagi maskapai seperti easyJet, Emirates, dan Tui, tetap beroperasi, namun banyak penumpang yang mengalami kesulitan saat tiba di bandara.

Gatwick memiliki stasiun kereta api bandara tersibuk di Inggris dengan lebih dari 50.000 penumpang setiap harinya, namun kereta tidak dapat berhenti di bandara selama peringatan keamanan. Penumpang yang tiba dengan kereta harus mencari alternatif seperti berhenti di Stasiun Horley yang jaraknya 30 menit berjalan kaki menuju terminal utara atau menggunakan taksi dengan biaya sekitar 30 pound sterling untuk perjalanan dua mil.

Pasangan dari London Selatan, Eve dan Alessandro yang hendak terbang ke Alicante, tiba di stasiun terdekat dan naik taksi menuju terminal utara. Mereka mengeluhkan penundaan penerbangan mereka yang berlangsung selama tiga jam.

"Kami telah menunggu di sini berjam-jam dan penerbangan kami terus ditunda," kata Eve.

Sementara itu, ribuan penumpang yang tiba melalui udara di terminal itara harus diangkut dengan bus ke terminal selatan, karena pesawat baru bisa diparkir di gerbang Terminal Selatan.

Setelah melewati kedatangan internasional, penumpang hanya menemukan sedikit pilihan perjalanan lebih lanjut.

Menurut Kepolisian Sussex, petugas penjinak bom memastikan keamanan barang yang mencurigakan dan dua orang yang ditahan akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan mereka.

Pada pukul 14.45 di sana , terminal selatan dibuka kembali namun sebelum penumpang dapat kembali, petugas keamanan dan pasukan perbatasan Inggris harus memastikan semuanya aman terlebih dahulu.

Dan pada pukul 15.00 sore, penumpang mulai diperbolehkan kembali meski banyak yang harus menghadapi antrean panjang di meja check-in. Lebih dari 80 penerbangan dibatalkan, banyak di antaranya oleh British Airways, namun Vueling, Wizz Air, dan Ryanair juga membatalkan penerbangan.

Penumpang British Airways yang menuju Malta, Nadira, telah mengetahui bahwa penerbangannya dibatalkan sekitar pukul 15.00 sore dan dijadwalkan ulang pada hari Sabtu. Ia mengungkapkan kekecewaannya dengan buruknya komunikasi mengenai kejadian tersebut.

"Semua ditangani dengan buruk, tanpa diberitahu situasinya dengan jelas. Komunikasinya tidak berjalan baik," keluh Nadira.

Insiden tersebut menyoroti kekurangan dalam infrastruktur penerbangan di Inggris, di mana maskapai harus menanggung biaya besar akibat perawatan penumpang dan kehilangan pendapatan.




(upd/fem)

Hide Ads