Tiga bulan setelah penutupan pemandangan di seberang Lawson dengan menggunakan layar hitam, kawasan itu kembali ramai oleh turis. Kali ini ada petugas penjaga yang siap sedia membantu wisatawan untuk menyeberang dan mengawasi pelanggaran.
Namun petugas mengaku kaget karena ternyata wisatawan lokal dan internasional sama-sama barbar, mereka kerap melanggar lalu lintas di jalur dua arah sempit yang ramai oleh kendaraan besar.
Melihat ini, warga tak bisa berkompromi lagi. Pagar penghalang dengan layar sudah mulai terlihat dipasang kembali.
Sebelumnya, layar dipasang di seberang jalan dari toserba, antara klinik gigi dan jalan, dengan maksud tidak menghalangi pintu masuk ke tempat parkir Lawson. Saat ini pagar baru akan ditempatkan di sisi jalan toserba.
Dikutip dari Sora News24 pada Sabtu (30/11), pemerintah kota sudah menghubungi manajemen cabang Lawson dan meminta kerja samanya awal bulan ini.
Pagar baru itu akan berukuran panjang sekitar enam meter dan konstruksi akan dimulai segera setelah dimensi dan posisi yang tepat diputuskan.
Pemasangan layar hitam dilakukan pertama kali di bulan April. Saat itu, banyak turis yang datang dan membuang sampah sembarangan di area pemukiman. Kota kecil yang berpenduduk kurang dari 30 ribu orang itu kemudian sepakan untuk memasang layar penghalang agar terbebas dari turis.
Pada bulan Agustus, pemerintah kota mencopot layar itu karena aktivitas turis mulai menghilang di sana. Namun pemerintah mengancam akan memasangnya kembali jika wisatawan berulah dan membuat warga resah.
Kenyataannya, wisatawan memang sangat sulit diatur. Mau tak mau, pemerintah kembali memasang layar itu dengan posisi yang berbeda agar pemandangan terhalang seluruhnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang