Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengidentifikasi sebanyak 31 desa di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Labuan Bajo.
Pemetaan dilakukan untuk mendukung upaya antisipatif dari pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.
"Secara umum, wilayah Manggarai Barat ini memang masuk dalam kelas kapasitas rendah. Walau demikian, harus tetap menjadi perhatian dari semua pihak, terutama pemerintah daerah," ujar Fauzi, perwakilan BNPB dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 31 desa yang berpotensi terdampak tsunami tersebar di lima kecamatan, yaitu Komodo, Sano Nggoang, Macang Pacar, Boleng, dan Lembor Selatan. Desa-desa tersebut terbagi dalam tiga kategori, yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi, berdasarkan luas wilayah yang terpapar. Secara keseluruhan, Manggarai Barat berada dalam kategori kapasitas rendah.
"Berdasarkan kategori itu, dapat kami simpulkan bahwa secara umum wilayah Manggarai Barat ini masuk dalam kategori kelas rendah. Walau demikian, pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya, perlu melakukan langkah-langkah pencegahan," jelas Fauzi.
Berikut rincian 31 desa di Manggarai Barat, NTT, yang berpotensi tsunami.
Kecamatan Komodo (12 desa):
Kelurahan Wae Kelambu
Kelurahan Labuan Bajo
Desa Komodo
Desa Pasir Putih
Desa Pasir Panjang
Desa Golo Mori
Desa Warloka
Desa Macang Tanggar
Desa Papa Garang
Desa Batu Cermin
Desa Gorontalo
Desa Seraya Maranu
Kecamatan Sano Nggoang (1 desa):
Desa Matawae
Kecamatan Macang Pacar (6 desa):
Desa Bari.
Desa Mbakung.
Desa Nggilat.
Desa Raba.
Desa Sarae Naru.
Desa Nanga Kantor Barat.
Kecamatan Boleng (5 desa):
Desa Tanjung Boleng.
Desa Golo Sepang.
Desa Pontianak.
Desa Sepang.
Desa Batu Tiga.
Kecamatan Lembor Selatan (7 desa):
Desa Repi.
Desa Watu Waja.
Desa Surunumbeng.
Desa Nangalili.
Desa Nanga Bere.
Desa Benteng Dewa.
Desa Watu Tiri.
****
Artikel ini telah tayang di detikBali.
(/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol