Telaga Kebumen Mendadak Surut: Apa yang Terjadi?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Telaga Kebumen Mendadak Surut: Apa yang Terjadi?

Rinto Heksantoro - detikTravel
Senin, 16 Des 2024 18:31 WIB
Penampakan telaga yang tiba-tiba menyusut hingga kering di Kebumen, Kamis (12/12/2024).
Telaga Blembeng, Kebumen surut (Foto: Tangkapan layar akun instagram @kebumenupdate)
Jakarta -

Fenomena air menyusut di Telaga Blembeng, Kebumen, viral di medsos. BRIN menjelaskan penyebabnya.

Diketahui, fenomena tersebut terjadi di Telaga Blembeng, Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kebumen beberapa waktu lalu. Warga yang heran, kemudian merekam keringnya telaga itu dan memposting di medsos hingga akhirnya viral. Salah satu medsos yang juga memposting video itu adalah akun instagram @kebumenupdate.

"Air Telaga Blembeng Tersedot Bumi, Fenomena Alam Apakah Ini?," tulis caption pada video yang diunggah akun instagram @kebumenupdate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Ahli Utama BRIN Karangsambung, Dr Ir Chusni Ansori MT menuturkan jika fenomena itu terjadi karena adanya sinkhole. Sinkhole atau dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai lubang pembuangan merupakan tanah amblas akibat drainase eksternal yang permukaannya rapuh kemudian runtuh.

Setelah terbentuk sinkhole, air yang semula penuh mengisi telaga kemudian tersedot dan mengalir ke sungai bawah tanah. Hal itu lah yang menyebabkan air menjadi kering sehingga nampak dasar telaga.

ADVERTISEMENT

"Sinkhole yang terbentuk di dasar telaga menyebabkan air telaga mengalir ke sungai bawah tanah dan telaga menjadi kering. Mengalir ke sungai bawah tanah, larinya kemana ya harus ditelusuri," kata Chusni saat dihubungi detikJateng, Kamis (12/12).

Chusni menambahkan, sebelum peristiwa itu terjadi, biasanya telaga terbentuk dalam waktu yang lama. Awalnya, bukit-bukit karst membentuk lekukan besar sehingga bisa menampung air dan terbentuklah sebuah telaga.

"Itu lokasi telaganya kan di Desa Watukelir. Kemudian kalau kita lihat dari peta geologi yang ada, itu berada di kawasan karst Gombong Selatan yang ciri khasnya kita sebut sebagai Conical Hills," sebutnya.

---

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(msl/msl)

Hide Ads