Tak Mau Tragedi Turis Tertimpa Pohon Terulang, DTW Alas Kedaton Lakukan Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Mau Tragedi Turis Tertimpa Pohon Terulang, DTW Alas Kedaton Lakukan Ini

Ahmad Firizqi Irwan - detikTravel
Kamis, 19 Des 2024 16:05 WIB
Objek wisata DTW Alas Kedaton yang berada di Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. (Istimewa/DTW Alas Kedaton)
DTW Alas Kedaton di Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. (Istimewa/DTW Alas Kedaton)
Tabanan -

Tak mau tragedi turis asing tewas tertimpa pohon terulang, pengelola DTW Alas Kedaton di Bali melakukan sejumlah antisipasi.

Sejumlah objek wisata di Bali mulai memperketat pengawasan setelah tragedi pohon tumbang yang menewaskan dua turis asing di kawasan Monkey Forest, Ubud.

Selain memperketat pergerakan para wisatawan, pengelola kawasan juga mulai memangkas pohon-pohon besar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu dilakukan oleh pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Alas Kedaton di Desa Marga, Kecamatan Marga, Tabanan. Pengelola DTW itu juga meminta para pemandu wisata untuk mengawasi turis yang pelesiran ke kawasan hutan lindung yang dihuni oleh kawanan kera dan kelelawar tersebut.

"Kami melakukan antisipasi dengan memberikan peringatan kepada pemandu wisata supaya tidak mengajak wisatawan berkeliling di area rawan," kata Koordinator Lapangan DTW Alas Kedaton, Ketut Armandi, Jumat (13/12).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Armandi menegaskan timnya juga melakukan patroli di kawasan hutan wisata. Selain mengecek kondisi satwa di kawasan itu, patroli dilakukan kondisi pohon aman jika terjadi hujan angin.

"Pohon yang berpotensi bahaya kami lakukan pemangkasan dan pemeliharaan," imbuhnya.

Sebelumnya, pengelola objek wisata Alas Pala Sangeh, di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung, memberlakukan sistem buka-tutup jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian fatal yang membahayakan wisatawan.

"Objek akan kami tutup kalau sewaktu-waktu terjadi hujan angin kencang. Sifatnya buka-tutup sementara kalau hujan deras," ucap Ketua Pengelola Alas Pala Sangeh, Ida Bagus Gede Pujawan.

Menurutnya, sistem buka-tutup merupakan kebijakan paling tepat diberlakukan mempertimbangkan cuaca ekstrem yang melanda Bali sejak beberapa waktu terakhir. Ia juga sudah mengimbau para pemandu turis maupun petugas untuk selalu memperhatikan situasi sekitar saat berkeliling di kawasan hutan.

"Kami sadar kejadian tak terduga itu pasti ada di mana-mana. Nah inilah yang kami perhatikan, tetap waspada. Kami sudah dapat arahan dari kepolisian untuk jamin keamanan. Kewajiban wisatawan harus nyaman," ujar Pujawan.

------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads