7. Meninggalkan sampah dan botol minuman di kereta
Banyak turis asing yang mengeluh, sulit menemukan tempat sampah umum di Jepang. Faktanya, sudah menjadi kebiasaan, di mana penduduk Jepang setempat menganggapnya sebagai tanggung jawab pribadi untuk membawa pulang sampah mereka.
Jika traveler tidak nyaman memasukkan sampah langsung ke dalam tas, simpan beberapa kantong plastik dalam tas, sehingga Anda dapat membungkus sampah apa pun yang Anda hasilkan dan kemudian membawanya kembali ke hotel untuk dibuang di sana di penghujung hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8. Duduk di bangku prioritas
Di gerbong kereta terdapat bangku prioritas yang diperuntukkan bagi penumpang yang sudah lanjut usia, yang terluka, atau cacat, serta mereka yang sedang hamil atau bepergian dengan anak kecil. Namun, orang lain tidak dilarang menggunakan kursi tersebut, jika memang kosong. Di sinilah hal-hal menjadi agak rumit.
Traveler mungkin berpikir bahwa meskipun bukan bagian dari salah satu kelompok tersebut, tidak apa-apa untuk duduk di kursi prioritas dan menyerahkannya begitu saja jika seseorang memintanya. Namun, sebagian orang di Jepang percaya bahwa meminta orang lain untuk meminta adalah tindakan yang tidak sopan, dan hal itu menjadi lebih rumit karena penyakit fisik tidak selalu terlihat jelas.
Jika seorang warga senior berusia 60 tahun dengan punggung yang sakit menaiki gerbong kereta dan melihat seorang pria yang jauh lebih muda duduk di bangku kursi prioritas penuh, ia mungkin berasumsi bahwa pria yang lebih muda itu, misalnya, sedang dalam pemulihan dari cedera lutut dan perlu duduk, sehingga tidak meminta tempat duduknya.
Sementara itu, pria yang lebih muda itu mungkin tidak benar-benar perlu menggunakan kursi prioritas, tetapi mungkin juga tidak dapat mengetahui bahwa orang senior itu memiliki masalah punggung hanya dengan melihatnya, jadi ia juga tidak akan menawarkan tempat duduknya.
Jadi, traveler harus lebih peka dan jangan duduk di bangku prioritas juga memang bukan dari kelompok di atas ya.
9. Duduk di lantai kereta
Bisa jadi kamu lelah setelah menghabiskan sepanjang pagi berkeliling kuil di Kyoto atau melakukan perjalanan ala backpacker di seluruh Jepang, menginap di hostel, mencuci pakaian di wastafel, dan menikmati hidup sambil menikmati pesona pedesaan negara tersebut. Tidak masalah.
Namun, jika tidak ada kursi kosong di kereta, Anda harus berdiri. Karena duduk di lantai akan memakan tempat lebih banyak, menyulitkan orang lain untuk naik atau turun kereta, dan terlihat tidak rapi.
10. Makan dan minum di kereta
Walau banyak kios makanan di dalam stasiun, bukan berarti kamu bisa membelinya lalu makan seenaknya di kereta. Karena hal itu tidak umum dilakukan warga Jepang.
Hal ini tidak sepenuhnya dilarang, tetapi ada pemahaman umum bahwa satu-satunya hal yang boleh Anda makan di sebagian besar kereta api adalah makanan ringan seukuran gigitan, yang cukup kecil sehingga Anda dapat memasukkannya ke dalam mulut tanpa ada yang melihatnya, dan juga tidak boleh ada suara kunyahan atau bunyi berderak, dan juga tidak boleh ada bau yang kentara.
Pengecualian dibuat untuk Shinkansen dan jalur lain yang jelas berorientasi pada perjalanan rekreasi yang juga memiliki baki kursi lipat (seperti yang ada di pesawat terbang) untuk digunakan penumpang.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol