Bus Trans Metro Dewata (TMD) resmi menghentikan operasi di Bali. Namun, warga, selaku pengguna yang bergantung dengan bus tersebut, menolak keputusan tersebut.
Pernyataan pamit Bus TMD disampaikan melalui unggahan Instagram @transmetrodewata pada Rabu (1/1/2024).
"Mulai 1 Januari 2025, layanan Trans Metro Dewata secara resmi akan berhenti beroperasi," demikian bunyi unggahan @transmetrodewata di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggahan itu kemudian menjelaskan bahwa selama beroperasi, Trans Metro Dewata telah menjadi salah satu pilihan transportasi publik yang mendukung mobilitas masyarakat Bali, terutama di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Keputusan tersebut tentu mengejutkan banyak pihak. Terutama, masyarakat yang mengandalkan bus Trans Metro Dewata untuk aktivitas sehari-hari.
"Bagi banyak orang, Trans Metro Dewata bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga bagian dari usaha mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan mengurangi kemacetan di Bali," lanjut unggahan tersebut.
Di akhir caption unggahan tersebut, masyarakat diajak untuk menandatangani petisi untuk mengembalikan bus Trans Metro Dewata. Dalam pertisi yang diunggah melalui situs Change.org, per 1 Januari 2025, sudah ditandatangani sebanyak 4.138 warganet dari target berikutnya sebanyak 5.000.
"Melalui petisi ini, kami para pengguna layanan transportasi publik, dalam hal ini bus Trans Metro Dewata amat sangat keberatan jika pada tahun 2025 operasional bus Trans Metro Dewata dihentikan," kata Inisiator petisi, Dyah Rooslina, di kutip dari situs Change.org, Minggu (29/12/2024).
Dalam petisinya, Dyah menganggap transportasi publik TMD masih dibutuhkan masyarakat di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Terutama, bagi warga yang tidak memiliki motor atau mobil pribadi.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, memastikan bus Trans Metro Dewata (TMD) tetap bertahan pada 2025. Ia mengeklaim masih ada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk mengoperasikan transportasi publik itu.
"Masih dianggarkan (untuk operasional TMD). Ada (anggaran) dari pusat dan daerah, mudah-mudahan tetap ada. Kami akan usulkan," kata Mahendra seusai acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di rumah jabatannya, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (27/12/2024).
Mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Keamanan dan Hukum itu menegaskan TMD akan beroperasi pada 2025. "Nggak (dihentikan). Belum ada rencana," kata Mahendra.
Mahendra mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih mengevaluasi TMD. Apalagi, TMD masih menjadi andalan masyarakat dalam mobilitas sehari-hari dan merupakan salah satu layanan publik yang bagus.
"Jadi, kami berusaha untuk tetap beroperasi," ujar mantan perwira tinggi Polri itu.
_____________
Artikel ini telah tayang di detikBali
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol