Kasihan, Orca Luntang-lantung Setelah Kebun Binatang Ditutup

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 06 Jan 2025 15:20 WIB
Orca di Marineland Antibes (BBC)
Jakarta -

Nasib dua ekor paus pembunuh jadi tidak menentu. Itu setelah sebuah kebun binatang laut di Prancis ditutup pada akhir pekan lalu.

Mengutip BBC, Senin (6/1/2024), para pegiat hewan dan pengelola kebun binatang terkunci dalam ketidaksepakatan tentang apa yang harus dilakukan terhadap paus orca. Lalu, pemerintah Prancis telah memblokir satu proposal untuk menempatkan mereka di rumah baru.

Bulan lalu, Marineland Antibes, yang terletak di dekat Cannes, French Riviera, mengatakan bahwa kebun binatang ini akan ditutup secara permanen pada tanggal 5 Januari setelah adanya undang-undang baru tentang kesejahteraan hewan.

Undang-undang tersebut, yang melarang penggunaan lumba-lumba dan paus dalam pertunjukan di kebun binatang laut, disahkan pada tahun 2021 dan mulai berlaku tahun depan.

Marineland, yang mendeskripsikan dirinya sebagai yang terbesar di Eropa, saat ini memelihara dua paus pembunuh. Mereka bernama Wikie, 23 tahun, dan putranya yang berusia 11 tahun, Keijo.

Pengelola mengatakan bahwa pertunjukan yang menampilkan paus pembunuh dan lumba-lumba menarik 90% pengunjung Marineland. Tanpa pertunjukan tersebut, bisnis ini tidak akan bertahan.

Beberapa tujuan untuk paus telah diusulkan, namun masih ada ketidaksepakatan tentang ke mana mereka harus pergi dan apa yang harus dilakukan terhadap mereka.

Sebagian besar ahli sepakat bahwa melepaskan kedua paus tersebut, yang secara khusus merupakan paus orca Islandia, ke alam liar tidak akan sesuai karena keduanya lahir di penangkaran dan tidak memiliki keterampilan untuk bertahan hidup.

"Ini seperti membawa anjing Anda keluar dari rumah dan mengirimnya ke hutan untuk hidup bebas sebagai serigala," kata Hanne Strager.

Pada tahun 2023, ahli biologi kelautan ini menerbitkan The Killer Whale Journals, yang merinci ketertarikannya selama puluhan tahun pada predator laut dan bagaimana mereka berperilaku.

"Paus-paus itu, yang telah menghabiskan seluruh hidup mereka di penangkaran, hubungan terdekat mereka adalah dengan manusia. Merekalah yang telah menyediakan makanan, perawatan, aktivitas, dan hubungan sosial bagi mereka," ungkap dia.

"Paus pembunuh adalah hewan yang sangat sosial, sama sosialnya dengan kita, dan mereka bergantung pada ikatan sosial. Mereka telah membangun ikatan tersebut dengan pelatih. Mereka bergantung pada manusia dan itulah satu-satunya hal yang mereka ketahui," imbuh dia.

Sebuah kesepakatan untuk mengirim Wikie dan Keijo ke kebun binatang laut di Jepang, yang didukung oleh para manajer di Marineland, menimbulkan protes dari para pegiat yang mengatakan bahwa mereka akan menerima perlakuan yang lebih buruk.

November lalu, pemerintah Prancis memblokir kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa undang-undang kesejahteraan hewan di Jepang lebih longgar dibandingkan dengan undang-undang di Eropa.

Dan, perjalanan sejauh 13.000 km akan menyebabkan stres pada para orca tersebut. Pilihan lainnya adalah mengirim mereka ke kebun binatang laut Spanyol di Kepulauan Canary.

Loro Parque, di Tenerife, telah memenuhi standar kesejahteraan hewan Eropa, namun para pegiat khawatir Wikie dan Keijo akan tetap dipaksa tampil di sana.

Selanjutnya, orca-orca mati di pertunjukan >>>




(msl/fem)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork