Seekor lynx yang ditangkap di Taman Nasional Cairngorms pada hari Jumat (10/1) telah mati baru-baru ini. Royal Zoological Society of Scotland (RZSS) mengkonfirmasimnya.
Mengutip BBC, Minggu (12/1/2025), kucing liar tersebut merupakan salah satu dari empat kucing liar yang dilepaskan secara ilegal. Mereka ditangkap di dekat Kingussie di Dataran Tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Hewan-hewan tersebut ditangkap secara manusiawi secara berpasangan di daerah Dell of Killiehuntly dan dibawa ke Taman Margasatwa Dataran Tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RZSS mengatakan bahwa mereka akan mengalami stres berat setelah ditinggalkan di lingkungan yang baru dan sangat keras.
Pasangan pertama, yang ditangkap pada hari Kamis setelah peringatan dikeluarkan pada hari Rabu, telah dipindahkan ke Kebun Binatang Edinburgh di mana mereka akan dikarantina selama 30 hari.
Mereka akan bergabung dengan lynx yang masih hidup dari pasangan yang ditangkap pada hari Jumat, hampir 12 jam setelah mereka pertama kali terlihat.
Beberapa kelompok konservasi telah berkampanye agar kucing-kucing liar tersebut dilepaskan kembali ke Skotlandia.
Namun, komunitas peternak telah menyuarakan keprihatinan mereka mengenai potensi dampaknya terhadap hewan ternak.
"Sayangnya semalam kami mendapat kabar bahwa salah satu lynx tidak berhasil selamat. Ia ditemukan mati pagi ini," kata Dr Helen Senn, kepala konservasi di RZSS.
Penyebab kematiannya saat ini belum diketahui. Dia menambahkan bahwa pemeriksaan post-mortem lengkap akan dilakukan, namun hasilnya baru akan diketahui dalam beberapa hari.
"Apapun masalahnya, perkembangan yang tidak menguntungkan ini hanya menunjukkan kebodohan dalam meninggalkan hewan-hewan yang luar biasa ini di alam liar, tanpa persiapan atau kepedulian yang nyata terhadap kesejahteraan mereka," ujar Dr Senn.
"Kami hanya bisa membayangkan stres yang dialami oleh keempat lynx yang dipulihkan setelah dimasukkan ke dalam lingkungan yang sama sekali baru dan sangat keras untuk menjaga diri mereka sendiri," terang dia.
"Tim ahli kami yang terdiri dari para penjaga dan dokter hewan akan memastikan bahwa mereka akan mendapatkan perawatan terbaik di masa depan."
Suhu di daerah tersebut telah turun hingga mencapai -14C. Biasanya suhu terendah rata-rata di Skotlandia utara sepanjang tahun ini adalah sekitar 0,3C.
Masyarakat mengatakan bahwa mereka cukup yakin tidak ada lynx lain yang berkeliaran di daerah tersebut. David Field, kepala eksekutif RZSS, mengatakan ada dua kemungkinan penjelasan mengenai pelepasliaran ilegal tersebut.
"Sayangnya, ada pemburu liar nakal di luar sana yang mengabaikan semua praktik terbaik internasional yang telah ditetapkan dan mengabaikan semua organisasi profesional yang mendiskusikan tentang lynx yang kembali ke Skotlandia," katanya.
Field menambahkan bahwa hal ini juga bisa saja merupakan penelantaran hewan yang tidak lagi ingin dirawat oleh seseorang.
RZSS mengatakan bahwa lynx yang ditangkap akan jinak dan terbiasa dengan manusia. Lynx, yang kira-kira seukuran anjing Labrador, biasanya merupakan makhluk pemalu dan penyendiri, dan serangan terhadap manusia hampir tidak pernah terdengar.
Polisi Skotlandia mengatakan penyelidikan mengenai bagaimana kucing-kucing liar itu bisa berada di daerah tersebut masih terus dilakukan.
Seorang juru bicara kepolisian menambahkan bahwa para petugas dan ahli satwa liar akan terus memeriksa area di mana hewan-hewan itu ditemukan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak