Warga Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami krisis air. Mereka meminta keseriusan DPRD dan pemerintah untuk mengatasinya.
Mereka kembali mendatangi kantor DPRD Kabupaten Lombok Utara, Selasa (14/1/2025). Kedatangan itu sebagai tindak lanjut atas audiensi sebelumnya pada Kamis (14/11/2024). Warga mempertanyakan langkah pemerintah terkait krisis air bersih yang telah berlangsung selama tujuh bulan.
Kepala Dusun Gili Meno, Masrun, menyerahkan berita acara hasil audiensi kepada Ketua DPRD Lombok Utara. Berita acara tersebut ditandatangani oleh perwakilan DPRD, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bappeda, PDAM, Dinas PUPR, Dinas Pariwisata, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTB, dan masyarakat Gili Meno.
"Ada beberapa poin yang ada di dalam berita acara. Intinya kami meminta pemerintah daerah tetap melakukan suplai air bersih ke Gili Meno," ujar Masrun, Selasa malam (14/1).
Masrun menyatakan warga mendesak agar volume pasokan air bersih ke Gili Meno ditambah, serta meminta penambahan titik penampungan air. Selain itu, warga mendesak DPRD merekomendasikan kepada pemerintah daerah dan Perusahaan Daerah Amerta Dayan Gunung untuk meninjau ulang kerja sama dengan PT Tiara Citra Nirwana (PT TCN) terkait penyediaan air bersih menggunakan teknologi SWRO.
Sebagai solusi jangka panjang, warga juga mengusulkan penyaluran air bersih melalui sistem pipa bawah laut ke Gili Meno dan Gili Trawangan. Masrun mengungkapkan bahwa selama dua bulan terakhir tidak ada lagi bantuan droping air dari Pemda, sehingga warga hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Situasi ini sangat memprihatinkan," kata dia.
Direktur WALHI NTB, Amri Nuryadin, menegaskan pentingnya kelanjutan droping air bersih sebagai solusi darurat.
"Droping air bersih tidak boleh terhenti. Ini adalah kebutuhan mendesak, dan merupakan hak dasar warga atas air bersih yang harus dipenuhi," ujar Amri.
Dia juga mendesak Pemkab Lombok Utara segera memenuhi komitmen dalam penyediaan air bersih dan mengambil tindakan tegas terhadap PT TCN atas pelanggaran yang telah terjadi. Selain itu, Amri meminta percepatan proyek pipa bawah laut sebagai solusi distribusi air bersih yang berkelanjutan.
Menanggapi tuntutan warga, Ketua DPRD Lombok Utara Agus Jasmani menyatakan pihaknya akan segera bersurat kepada Pemkab untuk memastikan realisasi hasil audiensi tersebut.
"Ya, terutama terkait distribusi air bersih melalui tandon sebagai langkah darurat atau solusi jangka pendek," kata Agus.
Dia menegaskan bahwa DPRD berkomitmen mendorong Pemda Lombok Utara untuk segera melanjutkan distribusi air sembari mempersiapkan solusi jangka panjang.
"Kami dorong juga pemasangan pipa bawah laut. Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut," kata Agus.
Simak Video "Tari Asyik di Atas Kapal di Gili Meno, Lombok"
(fem/fem)