Kru Kapal Berpakaian Seperti Klan Rasis, Langsung Dibantah Kapal Pesiar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kru Kapal Berpakaian Seperti Klan Rasis, Langsung Dibantah Kapal Pesiar

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 25 Jan 2025 05:05 WIB
Ilustrasi MSC
Ilustrasi (iStock)
Jakarta -

Pakaian kru kapal pesiar P&O Australia mirip Ku Klux Klan viral hingga dianggap mendukung rasisme. Manajemen kapal pesiar menampik tuduhan itu.

Dalam video dan foto-foto yang beredar memperlihatkan kru kapal pesiar berpakaian putih-putih dengan topi berbentuk kerucut. Pakaian mereka mirip sekali dengan Ku Klux Klan yang fenomenal.

Diberitakan SCMP, Minggu (26/1/2025), P&O Cruises Australia menjawab isu yang beredar mengenai stafnya yang muncul dengan pakaian serba putih dan topi berbentuk kerucut yang dihubungkan dengan Ku Klux Klan. Sebenarnya mereka berpakaian seperti 'kerucut salju'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Staf kapal pesiar yang mengenakan tudung putih runcing untuk pesta kostum Australia adalah kerucut salju bukan Ku Klux Klan," kata operator kapal.

ADVERTISEMENT




Sebelumnya, viral video yang menunjukkan staf berjalan melintasi dek kapal pesiar Australia dengan pakaian serba putih dan topi berbentuk kerucut. Kostum tersebut mengingatkan pada jubah putih khas dan tudung bertopeng yang dikenakan oleh Ku Klux Klan yang rasis di Amerika Serikat.

P&O Cruises Australia mengatakan bahwa staf tersebut sebenarnya berpakaian seperti kerucut salju untuk hari keluarga yang menyenangkan bertema Natal.

"Beberapa anggota kru berpakaian seperti kerucut salju untuk acara keluarga Natal, tidak mengerti bagaimana kostum mereka dapat disalahartikan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

"Mereka hanya terlihat di depan umum untuk waktu yang singkat sebelum manajemen bertindak cepat dan meminta mereka melepaskan kostum tersebut. Anggota kru merasa ngeri dan sangat menyesal ketika mereka mengetahui tekanan yang dapat ditimbulkan oleh pakaian mereka," tambahnya.

Direktur komunikasi P&O Australia Lynne Scrivens mengatakan itu adalah kasus improvisasi yang tidak disengaja yang menjadi kacau. Awalnya para staf hanya seru-seruan saja, memakai sesuatu di kepala mereka seperti salju terbalik.

Scrivens mengatakan ada 2.000 tamu di atas kapal Pacific Explorer untuk pesta Natal pada bulan Desember, dan tidak seorang pun dari mereka yang mengeluh saat itu.




(sym/fem)

Hide Ads