Dulu Populer, Sekarang Rumah Makan yang Ada 'Pesawat' di Atapnya Terbengkalai dan Dijual

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dulu Populer, Sekarang Rumah Makan yang Ada 'Pesawat' di Atapnya Terbengkalai dan Dijual

Dwiky Maulana Velayati - detikTravel
Senin, 27 Jan 2025 15:15 WIB
Potret Bangunan Pesawat Terbengkalai di Sumedang
Bekas restoran terbengkalai di Sumedang (Dwiky Maulana Velayati/detikJabar)
Jakarta -

Sebuah bangunan yang berada di jalur Sumedang-Wado atau tepatnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, begitu menyita perhatian pengguna jalan raya. Bagaimana tidak tepat di atas bangunan tersebut terdapat pesawat terbang.

Namun sayang, bangunan yang menarik perhatian kini sudah terbengkalai seperti tidak terurus. Tepat di depan bangunan hanya terpampang tiang yang bertuliskan 'RUMAH MAKAN NERARAY GANJENG'.

Bangunan tersebut merupakan milik Cecep Sobandi. Sejak dibeli pada tahun 2014 lalu itu, bangunan dibuat seperti ada pesawat terbangnya untuk menarik perhatian masyarakat. Sebab, memang bangunan ini dulunya restoran makan Sunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potret Bangunan Pesawat Terbengkalai di SumedangPotret Bangunan Pesawat Terbengkalai di Sumedang Foto: Dwiky Maulana Velayati/detikJabar

Melihat kondisi dari bangunan yang sudah terbengkalai sejak beberapa tahun ke belakang ini membuat sang pemilik menjual bangunan tersebut dengan harga Rp 3 Miliar. Hal itu diungkapkan oleh Rizki Gumilar (40) yang masih merupakan keluarga dari pemilik bangunan.

"Kondisinya ya begini bisa dilihat langsung, cuman katanya rencana mau dijual juga. Nggak tau kenapa ya karena butuh aja kali. Dijual Rp 3 miliar katanya," ujar Rizki saat berbincang bersama detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Menurut Rizki, bangunan pesawat sudah tidak beroperasi sebagai restoran makanan Sunda sejak 2018 lalu. Namun, dia tidak mengetahui penyebab pasti restoran milik keluarganya tersebut tutup.

"Sudah ada di tahun 2017 sampai 2018 sudah ada. 2017 sebetulnya sudah berjalan restorannya cuman 2018 seterusnya sudah tutup," katanya.

Rizki menyampaikan, mulanya bangunan tersebut dibeli oleh Cecep sekitar tahun 2014 lalu. Saat dibeli bangunan itu hanya berbentuk biasa saja, dan pemilik baru pun langsung merombak bangunan seperti halnya menjadi saat ini.

"Iya sekitar 2014-an lah dibelinya sama Pak Cecep, cuman bentuknya belum gini. Nah pas udah dibeli terus dibangun lah kayak pesawat gitu di atas," ucapnya.

Rizki mengatakan, bangunan ini memang sengaja dibangun pada bagian atas layaknya pesawat untuk menarik perhatian masyarakat maupun pengunjung. Sebab, kata dia, bangunan itu dibeli dan dibangunan untuk dijadikan restoran makanan Sunda.

"Awalnya kan ini dibangun seperti restoran, udah jadi restorannya tapi nggak tau kenapa tiba-tiba berhenti. Restoran masakan Sunda kalau tidak salah," pungkasnya.

"Dibangun kayak ada pesawat gini ya tujuannya buat menarik perhatian kan nggak ada di Sumedang mah kayak gini, terus kan pemandangannya juga pas," tambahnya.

Artikelnya telah tayang di detikjabar




(sym/sym)

Hide Ads