Seorang turis wanita mengalami kecelakaan saat berkunjung ke situs gereja warisan UNESCO di Brasil. Tiba-tiba saja atap gereja itu runtuh dan menimpanya.
Dikutip dari Macao News pada Senin (10/2/2025), sekelompok turis melakukan kunjungan ke Gereja Sao Francisco de Assis di Salvador de Bahia, Brasil, salah satu di antaranya bernama Giulia Panchoni Righetto, 26 tahun, warga Sao Paulo.
Righetto datang bersama pacar dan tiga orang temannya. Saat berada di dalam gereja, tiba-tiba saja langit-langit bangunan bersejarah itu runtuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pemandu wisata, MeirelΓΊcia Oliveira, kebetulan sedang mengadakan tur di gereja yang dijuluki Golden Church tersebut. Ia menjelaskan kepada media lokal bagaimana sebuah lubang besar tiba-tiba terbuka di gereja tepat saat dia mendekati pintu untuk keluar.
Turis itu dinyatakan tewas, sedangkan lima lainnya terluka ringan.
"Seluruh area tengah gereja runtuh. Kemungkinan, sebagian dari struktur atap runtuh, dan dengan berat bagian atas, rangka kayu itu runtuh," kata SΓ³sthenes Macedo dari Pertahanan Sipil.
Seorang pendeta gereja telah memberi tahu Institut Warisan Seni dan Sejarah Nasional (dikenal dengan akronim Portugisnya Iphan) pada hari Senin, dua hari sebelum keruntuhan, tentang tonjolan di langit-langit.
Teknisi dijadwalkan untuk memeriksa pada hari Kamis, karena Iphan mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu tentang tingkat keparahan masalah tersebut. Sementara itu, Adson Marchesini, komandan jenderal Departemen Pemadam Kebakaran Militer Bahia, mengatakan tidak ada indikasi yang mengharuskan situs tersebut perlu ditutup.
Pusat bersejarah Salvador de Bahia merupakan situs Warisan Dunia UNESCO. Kota ini menjadi ibu kota pertama Brasil, dari tahun 1549 hingga 1763, dan menjelang akhir periode ini Gereja dan Biara SΓ£o Francisco de Assis dibangun di Pelourinho, salah satu dari tujuh distrik utama yang meliputi apa yang sekarang menjadi pusat bersejarah kota tersebut.
Perpaduan yang memukau antara gaya Barok Portugis dan pengaruh budaya Bahia, fasad yang kontras ini menyatu dengan interior mewah yang dihiasi dengan karya seni berlapis emas yang spektakuler, pahatan kayu yang diukir dengan rumit, dengan sekitar 55.000 azulejo berkilauan yang diimpor dari Portugal.
Meskipun dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Asal Portugis di dunia (keistimewaan yang dimilikinya bersama Reruntuhan St. Paul di Makau), gereja dan biara tersebut telah jatuh ke dalam kondisi yang buruk.
Sejarawan Rafael Dantas, berbicara tentang tragedi baru-baru ini, mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal bahwa kerusakan dan masalah rayap telah menjadi masalah sejak lama.
Iphan mengutip pemilik bangunan, ordo Fransiskan di Bahia (bagian dari provinsi Fransiskan Santo AntΓ΄nio do Brasil), pada bulan Mei 2022 karena degradasi Gereja karena kurangnya pemeliharaan dan konservasi. Investigasi terhadap penyebab keruntuhan sekarang sedang berlangsung, dipimpin oleh Polisi Federal, bekerja sama dengan Polisi Sipil Bahia.
Iphan menyatakan bahwa pihaknya, dan Kementerian Kebudayaan (MinC), tetap siap membantu penyelidikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melestarikan dan memulihkan warisan sejarah dan budaya Gereja dan Biara SΓ£o Francisco de Assis.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia