Gara-gara Kabut Tebal, Wisatawan Nyasar di Kaki Gunung Inerie

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gara-gara Kabut Tebal, Wisatawan Nyasar di Kaki Gunung Inerie

Ambrosius Ardin - detikTravel
Kamis, 13 Feb 2025 09:35 WIB
FFA (tengah), wisatawan yang tersesat di wisata alam Bata Ne Suka, Desa Bela, Kecamatan Bajawa, Ngada, NTT. (Dok. Humas Polres Ngada)
Wisatawan tersesat gara-gara kabut tebal (dok. Humas Polres Ngada)
Manggarai Barat -

Gara-gara kabut tebal, seorang wisatawan asal Ende berinisial FFA (26) nyasar sampai ke kaki gunung Inerie. Beruntung dia berhasil diselamatkan.

FFA (26) tersesat dalam perjalanan pulang gara-gara terjebak kabut tebal seusai mengunjungi wisata alam Bata Ne Suka di Desa Bela, Kecamatan Bajawa, Ngada, NTT pada Selasa (11/2/2025).

FFA tersesat hingga ke wilayah kaki Gunung Inerie. Untungnya, FFA berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh anggota Polres Ngada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Personel yang melakukan pencarian telah menemukan korban yang mana korban telah membangun tenda karena hujan dan berada pada kaki Gunung Inerie di Desa Beja Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, dalam keadaan aman dan langsung dievakuasi ke Mako Polres Ngada," kata Kasi Humas Polres Ngada AKP Sukandar, Rabu (12/2/2025).

Sukandar menjelaskan FFA datang seorang diri ke spot wisata alam Bata Ne Suka menggunakan sepeda motor pada pagi harinya. FFA kemudian berjalan kaki menuju spot wisata tersebut.

ADVERTISEMENT

Di sana, FFA sempat mengambil dokumentasi tempat wisata tersebut. FFA meninggalkan destinasi wisata itu siang hari saat hujan mulai turun dan berkabut. Dalam perjalanan pulang inilah dia tersesat di tengah hutan karena kabut tebal.

"Karena hujan dan suasana di tempat wisata tersebut sudah turunnya kabut, korban kembali ke tempat di mana dia memarkir kendaraannya. Dalam perjalanan, dikarenakan kabut, korban salah jalur dan tersesat yang mana korban menuju arah kaki Gunung Inerie," jelas Sukandar.

Dalam perjalanan yang tersesat itu, persediaan air minum yang dibawa FFA habis. Ia kemudian mencari lokasi yang ada jaringan telepon seluler untuk menghubungi saudarinya di RSUD Bajawa.

Beruntung, FFA mendapat sinyal. Dia lantas memberi tahu kondisinya yang tersesat kepada saudarinya dan mengirimkan titik koordinat. Saudarinya kemudian melaporkan ke Polres Ngada.

Polisi kemudian mencari FFA. Selama proses pencarian itu, FFA berhasil dihubungi oleh polisi. FFA berhasil ditemukan sore hari di lokasi sesuai titik koordinat yang dibagikannya.


------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads