Banyak trik yang dibagikan oleh traveler untuk mempermudah perjalanan, namun ternyata tak semuanya aman lho. Apalagi, menggunakan seat belt tidak sesuai dengan fungsinya.
Dilansir dari CNN, Jumat (14/2/2025) ramai di TikTok, orang-orang membagikan cara tidur di pesawat dengan memanfaatkan seat belt atau sabuk pengaman. Caranya adalah duduk dengan menaikkan kaki dan melipatnya ke arah dada, lalu mengencangkan sabuk ke arah pergelangan kaki untuk mencegah kaki tergelincir dari kursi. Setelah itu, kamu bisa bersandar di lutut.
Cukup banyak traveler membagikan hack perjalanan tersebut. Memang kesannya nyaman, tapi sungguh, ini berbahaya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara ini langsung ditentang oleh banyak pramugari, salah satunya Sara Nelson, yang juga menjabat sebagai presiden Association of Flight Attendants-CWA atau serikat pekerja yang mewakili pramugari di Amerika Serikat. Dia mewakili 55.000 pramugari di 20 maskapai penerbangan.
"Ini sangat berbahaya. Sabuk pengaman dirancang agar rendah dan kencang di pangkuan Anda. Ini untuk melindungi Anda sebaik-baiknya jika terjadi turbulensi, pendaratan darurat, atau kecelakaan. Ini bukan hanya untuk keselamatan Anda; jika Anda tidak mengenakan sabuk pengaman dengan benar, Anda kemungkinan akan melukai orang lain saat terlempar dalam turbulensi," katanya dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, ia menambahkan hal itu dapat membuat traveler berurusan dengan hukum.
"Intinya, ini adalah pelanggaran peraturan federal dan instruksi dari awak pesawat. Hentikan! Pelanggaran yang disengaja juga akan membuat Anda dikenai denda hingga USD 35.000 atau sekitar Rp 56,9 juta," dia menambahkan.
Pendapat serupa juga diutarakan Dr Nathan Connell, seorang ahli hematologi di Rumah Sakit Brigham and Women's dan profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston. Dia bilang cara itu bisa meningkatkan risiko pembekuan darah.
"Sulit untuk mengatakan apakah trik perjalanan yang dimaksudkan ini secara khusus akan menyebabkan pembekuan darah, tetapi saya akan berhati-hati dengan apa pun yang membatasi aliran darah karena itu dapat menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah," katanya
"Jika terjadi turbulensi atau keadaan darurat, dan kaki seseorang terbungkus sabuk pengaman seperti ini, itu dapat menyebabkan cedera kaki atau pergelangan kaki, yang juga dapat menyebabkan pembekuan darah," dia menambahkan.
Nathan menekankan cara ini tidak akan langsung memberikan efek tersebut. Namun, beda ceritanya apabila durasi penerbangannya lebih dari 4 jam atau long flight.
"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa durasi penerbangan lebih dari empat jam mungkin menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah, tetapi lebih mungkin lagi jika penerbangan lebih dari delapan jam. Meskipun risiko berubah seiring dengan durasi penerbangan ini, jumlah absolut orang yang mengalami pembekuan darah masih kecil," kata dia.
So, traveler mohon bijak untuk tidak asal-asalan mengikuti tips atau hack perjalanan ya. Pikirkan juga faktor keselamatan dan risiko, jangan hanya mementingkan kemudahan saja.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol