Tagar #KaburAjaDulu trending di media sosial, mencerminkan keresahan masyarakat Indonesia. Begini penilaian dari sosiolog UGM.
Ungkapan #KaburAjaDulu menggema di media sosial X beberapa hari ini. Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), A.B. Widyanta, mengatakan aksi ini merupakan bentuk keresahan masyarakat soal berbagai persoalan. Dia menganggap ini pesan serius.
#KaburAjaDulu menjadi trending dalam topik Indonesia di X hari ini, terpantau hingga pukul 19.00 WIB posisi tagar itu menempati urutan ketiga trending topik di X. Tren #KaburAjaDulu berisikan berbagai unggahan soal ajakan meninggalkan Indonesia dan pindah ke negara lain. Banyak keluhan netizen di tagar tersebut karena berbagai masalah yang cukup menyulitkan masyarakat Tanah Air beberapa waktu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen Departemen Sosiologi UGM ini menilai tagar itu sebagai pesan serius. Katanya, tagar itu bagian dari respons rasa frustasi melihat tak adanya harapan di negeri ini.
"#KaburAjaDulu itu bagian dari respons rasa frustasi atas tidak adanya harapan negeri ini ke depan. Ini respons hati nurani yang mendalam dan pesan itu sangat serius. Sebagai warga negara dia tidak direkognisi, karena sesungguhnya warga negara itu pemilik di negeri ini," kata Widyanta saat dihubungi detikJogja, Jumat (14/2/2025).
Dia menyebut fenomena ini normal terjadi mengingat banyak praktik-praktik kriminalitas yang dilakukan para birokrat, para pemimpin negeri ini menunjukkan tidak ada sebuah harapan. Contohnya, pemimpin publik yang baik dan demokratis harus melayani publik sebagaimana mestinya.
"Jadi itu adalah reaksi yang sangat serius dari netizen melihat masa depan suram Indonesia ke depan. Indikasinya adalah soal bagaimana demokrasi yang mengalami kemerosotan sangat serius," jelas Widyanta.
Widyanta juga menyinggung soal penyalahgunaan konstitusi secara ugal-ugalan sehingga negeri ini seperti tidak ada aturan lagi.
Ditambah, masalah ketimpangan sosial di Indonesia yang masih menjadi masalah serius. Menurut Widyanta, ini memunculkan keprihatinan yang serius dan mendalam.
---
Baca artikel selengkapnya di detikJogja
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?