Seorang turis tewas secara tragis setelah diserang oleh segerombolan tawon pembunuh. Ia dalam sebuah perjalanan keluarga ke sebuah cagar alam burung
Mengutip The Sun, Senin (17/2/2025), Sandeep Purohit (44 tahun) mengalami takdir yang sangat mengenaskan. Ia menjadi sasaran puluhan tawon berbahaya sebelum kepalanya membentur lantai.
Sandeep sedang mengunjungi Suaka Burung Karnala pada hari Sabtu (15/2) pagi bersama istri dan putranya. Ia menjadi mangsa sarang tawon mematikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang ayah, orang yang dicintainya, dan tujuh turis lain yang juga mengunjungi objek wisata populer di wilayah tersebut tiba-tiba diserang oleh segerombolan tawon tersebut.
Banyak dari mereka yang mengalami sengatan yang menyakitkan, termasuk istri dan anak laki-laki Sandeep. Para pejabat mengatakan bahwa mereka dipanggil ke puncak Karnala Fort yang menjulang tinggi, tempat suaka burung tersebut berada, setelah menerima beberapa kali panggilan darurat.
"Pada pukul 11 pagi, kami menerima telepon dari area benteng yang menyatakan bahwa telah terjadi serangan dan banyak yang terluka," kata seorang staf yang berada di lokasi suaka burung.
"Kami membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai tempat tersebut. Tim penyelamat menemukan banyak orang dengan luka-luka akibat sengatan tawon dan seorang pria yang terbaring pingsan," imbuh dia.
Sekitar 10 orang meringkuk di tanah ketika tawon-tawon yang agresif berdengung di atas mereka. Semua orang berhasil dievakuasi dengan selamat dari zona terlarang, kecuali Sandeep yang tengkurap di atas lantai.
Dia tidak sadarkan diri setelah tersandung dan terjatuh dalam kekacauan saat tawon-tawon itu pertama kali menyerang. Jatuhnya itu membuatnya mengalami cedera kepala yang cukup parah, dan upaya penyelamatan akhirnya gagal.
![]() |
Ia dinyatakan meninggal dunia ketika ia tiba di Rumah Sakit Kecamatan di Panvel bersama dengan para korban sengatan lainnya. Penyebab resmi kematian sang ayah masih belum dikonfirmasi.
Pihak berwenang saat ini meyakini bahwa Sandeep mungkin telah mengalami reaksi alergi yang mengakibatkan serangan jantung.
Namun, Dr. Ashok Gite, pengawas Rumah Sakit Kecamatan Panvel, menambahkan bahwa penyebab pasti dari kematian sang ayah baru akan diketahui setelah dilakukannya pemeriksaan histopatologi.
Sampel darahnya akan dikirimkan ke Rumah Sakit Sion untuk dianalisa lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan