Slogan pariwisata terbaru Selandia Baru "Everyone Must Go!" memicu kontroversi. Dimaksudkan untuk menarik wisatawan Australia namun. malah bermakna mengusir penduduk asli Kiwi.
Ya, slogan pariwisata dibuat sebagai ajakan ramah untuk berkunjung, menarik wisatawan Australia sebanyak-banyaknya. Tetapi, banyak yang menilai kalimat itu justru terdengar seperti ancaman untuk mengusir penduduk asli Selandia Baru.
Selain itu, slogan itu dianggap menggambarkan negara tersebut dalam kondisi yang sedang terpuruk. Sebab, saat ini Selandia baru sedang menghadapi krisis dan banyak pengangguran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip BBC, Rabu (19/2/2025), "Everyone Must Go!" demikian bunyi slogan yang tercetak di poster-poster yang menampilkan orang-orang di lanskap-lanskap indah Selandia Baru. Itu merupakan bagian dari kampanye senilai NZD 500.000 (Rp 4,6 miliar) yang diresmikan akhir pekan lalu.
Apa yang dimaksudkan sebagai ajakan untuk menarik turis Australia telah dituduh sebagai pernyataan sebaliknya. Karena Selandia Baru berurusan dengan rekor tingkat emigrasi dan pengangguran.
Pemerintah telah membela kampanye ini, dengan Perdana Menteri Christopher Luxon mengatakan bahwa ia mengapresiasi bahwa ada banyak pembicaraan tentang apakah semua orang menyukai slogan ini atau tidak.
"Fakta bahwa kita membicarakannya adalah hal yang baik. Ini adalah hal yang luar biasa," tambahnya.
Cushla Tangaere-Manuel, juru bicara pariwisata dari Partai Buruh yang beroposisi, mengatakan bahwa slogan baru ini membuat Selandia Baru terdengar seperti berada di tempat sampah yang sedang diobral.
"Ironisnya, itulah yang dirasakan oleh warga Aotearoa Selandia Baru saat ini," ujarnya. Ia merujuk pada banyaknya pemutusan hubungan kerja yang dialami warga.
Pemutusan hubungan kerja di sektor publik selama setahun terakhir, sebagai bagian dari upaya penghematan yang dilakukan pemerintah, telah berdampak pada ribuan orang.
Sementara itu, orang-orang pindah ke luar negeri dalam jumlah yang mencapai rekor. Angka resmi menunjukkan bahwa ada hampir 130.000 keberangkatan tahun lalu, meskipun hal itu diimbangi dengan kedatangan hampir 160.000 imigran.
Menteri Pariwisata Louise Upston mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tagline kampanye 'Semua orang harus pergi' memberi tahu Australia bahwa Selandia Baru adalah tujuan yang 'harus dikunjungi'.
"B ahwa kami siap dan menunggu untuk menyambut mereka sekarang," katanya.
Angka pariwisata Selandia Baru belum pulih ke tingkat sebelum pandemi, dan pihak berwenang menyalurkan upaya untuk menarik pengunjung dari negara tetangganya, Australia, yang merupakan sumber turis terbesarnya.
Tahun lalu, Selandia Baru menerima lebih dari 1,2 juta pengunjung dari Australia. Namun Upston mengatakan jumlah pengunjung hanya 88% dari jumlah tersebut pada tahun 2019.
Luxon mengatakan dia berharap kampanye terbaru ini akan meningkatkan jumlah pengunjung Australia sebesar 5%.
"Akan sangat tragis jika warga Australia itu tidak datang ke sini sebelum mereka meninggal," ujarnya. Kampanye pariwisata selama sebulan ini akan dimulai pada hari Kamis esok.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional