Singapore Airlines (SIA) Group mengalami peningkatan laba bersih sebesar 146,7 persen untuk kuartal ketiga tahun keuangan 2024 dan 2025. Laba bersih naik dari SGD 659,3 juta menjadi SGD 1,63 miliar (Rp 19,89 triliun) dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengutip Mothership, Senin (24/2/2025), angka itu disebabkan oleh keuntungan akuntansi non-tunai sebesar hampir SGD 1,1 miliar yang dihasilkan dari pelepasan Vistara, menyusul penggabungan maskapai ini dengan Air India pada November 2024.
Vistara adalah perusahaan patungan antara perusahaan induk yang berbasis di India, Tata Sons, dan Singapore Airlines. Kesepakatan tersebut memberikan SIA 25,1 persen saham di grup Air India, sementara konglomerat otomotif dan baja, Tata, memiliki 74,9 persen saham di perusahaan gabungan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja keuangan SIA Group untuk kuartal ketiga telah dirilis dalam sebuah siaran pers pada 20 Februari.
Grup ini, yang mencakup SIA dan maskapai berbiaya hemat Scoot, mencatat pendapatan mencapai rekor SGD 5,22 miliar dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2024, naik SGD 137 juta dari periode yang sama tahun lalu, yang dipicu oleh permintaan yang kuat untuk perjalanan udara pada kuartal ketiga tahun keuangan 2024 dan 2025.
Pendapatan penumpang naik SGD 70 juta, dengan SIA dan Scoot menerbangkan 10,2 juta penumpang di kuartal ketiga. Namun, tingkat keterisian penumpang (load factor) merosot karena kapasitas tumbuh lebih cepat daripada permintaan.
Artinya ekspansi kapasitas melebihi pertumbuhan penumpang, sehingga memberikan tekanan pada tarif pesawat.
Meskipun hasil yang menurun di tengah persaingan yang semakin ketat, SIA mengatakan bahwa mereka mencatat laba operasional sebesar SGD 629 juta untuk kuartal ketiga, yang merupakan 3,3% atau setara SGD 20 juta lebih tinggi dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
SIA Group juga telah meluncurkan layanan ke negara-negara baru pada akhir tahun 2024. Mereka memperkenalkan lebih banyak penerbangan ke negara-negara lain dalam beberapa bulan.
SQ melayani ke Beijing Daxing China pada bulan November 2024, Malaka Malaysia pada bulan Oktober 2024, dan Phu Quoc Vietnam pada bulan Desember 2024.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol