Dua pendaki wanita Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di Puncak Carstensz di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua Tengah. Ketua Papua Mountaineering Association (PMA) Maximus Tipagau turut berduka dan menyampaikan imbauan kepada para pendaki lain.
Kedua pendaki perempuan tersebut menghembuskan napas terakhirnya ketika dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning pada Sabtu (1/3). Keduanya diyakini mengalami hipotermia. Sementara itu, beberapa pendaki lainnya dinyatakan selamat.
Faktor cuaca menjadi penyebab tragedi tersebut. Hujan deras ditambah juga turunnya hujan salju serta angin kencang menyelimuti kawasan Puncak Carstensz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Papua Mountaineering Association (PMA) Maximus Tipagau turut berduka cita.
"Saya berduka cita atas meninggalnya pendaki yang gugur di Cartenz, baik itu dari Indonesia maupun luar negeri. Mereka melakukan ekspedisi pendakian tentu karena kecintaan terhadap gunung," kata Maximus dalam keterangan yang diterima detikcom Senin (3/3/2025).
Maximus menegaskan perlu persiapan matang sebelum mendaki Puncak Carstensz. Salah satunya berkomunikasi dengan organisasi pendakian gunung setempat, seperti PMA. Nantinya, akan didiskusikan jalur pendakian terbaik menuju puncak.
"Menuju Piramida Carstensz itu perlu aklimatisasi atau penyesuaian kondisi tubuh minimal lima hari. Gunung itu tidak jahat, tapi kita harus mengikuti peraturan," kata pria asal suku Moni itu.
Maximus sudah sejak tahun 2012 mengelola perjalanan pendakian ke Puncak Carstensz. Merujuk pengalamannya, dia menekankan bahwa peran masyarakat lokal begitu penting untuk perjalan menuju titik tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 mdp tersebut.
Harapannya, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk membuat regulasi dan melibatkan masyarakat setempat sebagai pemilik hak ulayat. Sebabnya, pegunungan di Papua, dianggap tempat sakral bagi masyarakat setempat.
"Dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan, Pariwisata, Polisi hingga TNI mari kita buat pendakian ini aman dan nyaman, serta membangun masyarakat lokal juga," ujar dia.
Rute pendakian ke Puncak Carstensz bisa dicapai dengan terbang dari Kota Timika ke basecamp Danau-danau yang berdekatan dengan basecamp Lembah Kuning. Dari situ, perjalanan ke puncaknya dapat ditempuh selama enam jam mendaki vertikal.
Akan tetapi, aklimatisasi jadi tantangan berat. Para pendaki bisa butuh waktu lama demi menjaga stamina dan menyesuaikan diri di ketinggian 4.000-an mdpl.
Satu lagi, rute pendakiannya melalui jalur kampung Sugapa-Ugimba. Perjalanan yang dimulai dari ketinggian 2.000-an mdpl membuat para pendaki mampu beradaptasi dan mengantisipasi tipisnya oksigen.
"Puncak Carstensz ini adalah Seven Summit di tujuh benua di dunia. Sejauh ini, kami masih mendorong pemerintah untuk membuat regulasi bersama para stakeholder terkait. Puncak ini adalah mimpi bagi seluruh para pendaki di Indonesia, juga di sunia," ujar Maximus.
Baca juga: 2 Pendaki Carstensz Meninggal Dunia |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol