Hendrikus Saren Kwuta, korban lahar panas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, meninggal dunia pada Kamis (27/3/2025). Warga Desa Nurabelen, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hendrikus Fernandez Larantuka.
"Yang dirujuk ke RSUD, namanya Hendrikus tadi pagi (meninggal)," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Komfinfo) Flores Timur, Hery Lamawuran, kepada detikBali, Kamis (27/3/2025).
Sebelumya, Hendrikus Saren Kwuta dan Wilibrodus Todoboli Kwuta menjadi korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka terkena lahar panas saat menginap di lereng gunung untuk menjaga tanaman padi dari ancaman binatang buas pada Kamis (20/3/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrikus lalu dirawat di RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka. Sedangkan Wilibrodus Todoboli Kwuta dirawat di Puskesmas Lewolaga.
Sebagaimana diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi, Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Letusan gunung itu memuntahkan kolom abu setinggi 8.000 meter di atas puncak.
Sebelum meletus, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan aktivitas. Gunung itu kemudian naik status dari level III Siaga ke level IV Awas pada pukul 22.30 Wita.
---
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!