Gempa 7,7 SR Hancurkan Warisan Myanmar, Pagoda Abad XI Runtuh, Ribuan Bangunan Rusak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gempa 7,7 SR Hancurkan Warisan Myanmar, Pagoda Abad XI Runtuh, Ribuan Bangunan Rusak

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 30 Mar 2025 14:59 WIB
Heavy construction equipment is used to dig through the rubble as people look for survivors in a damaged building in Mandalay on March 29, 2025, a day after an earthquake struck central Myanmar. Rescuers dug through the rubble of collapsed buildings on March 29 in a desperate search for survivors after a huge earthquake hit Myanmar and Thailand, killing more than 150 people. (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)
Gempa melanda Mandalay (AFP/Sai Aung Main)
Mandalay -

Gempa bumi dahsyat 7,7 SR mengguncang Mandalay, Myanmar pada Jumat (28/3/2025) menghancurkan warisan budaya. Gempa itu merobohkan ribuan bangunan bersejarah dan situs keagamaan, termasuk pagoda-pagoda kuno yang menjadi kebanggaan Myanmar.

Gempa tersebut menewaskan lebih dari 1.600 orang dan meratakan sebagian besar Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang dihuni sekitar 1,5 juta orang dan berjarak 60 kilometer dari pusat gempa di barat laut Kota Sagaing.

Dalam foto-foto dan video yang dibagikan oleh saksi dan diverifikasi oleh The New York Times, begitu banyak bangunan sejarah dan situs keagamaan di kota bersejarah dan daerah strategis yang berada di sisi timur Sungai Irrawady yang membentang dari utara-selatan Myanmar sepanjang 2.170 kilometer itu, rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perhitungan terbaru pada Sabtu (29/3) pagi, pemerintah Myanmar mengatakan bahwa lebih dari 3.000 bangunan telah rusak, termasuk sekitar 150 masjid dan pagoda.

Di barat daya Mandalay, Biara Bata Me Nu yang berusia 200 tahun sebagian besar hancur. Tingkatan balkon khas bangunan itu runtuh di sekitar dinding interior yang besar.

ADVERTISEMENT
A view shows debris after a strong earthquake struck central Myanmar, in Mandalay, Myanmar, March 29, 2025. REUTERS/StringerBangunan tua di Mandalay, Myanmar pada 29 Maret dihancurkan gempa (Stringer/Reuters)

Di tenggara Mandalay, sebuah video menunjukkan menara emas berhias Pagoda Shwe Sar Yan tumbang, diiringi teriakan mereka yang menyaksikan kondisi itu. Di Mandalay, sebuah pagoda besar yang berdiri di tembok istana miring tajam; di tempat lain, sebagian tembok runtuh.

Di sebelah barat Mandalay, sebuah video menunjukkan para biksu Buddha berkumpul di sekitar reruntuhan menara jam dekoratif yang berfungsi sebagai pusat Biara Masoeyein Baru. Beberapa detik kemudian, video menunjukkan bangunan biara lima lantai di depan mata mereka runtuh.

Lusinan biksu yang tinggal di biara itu tidur di atas tikar di jalan-jalan terdekat pada Jumat malam. Salah satu dari mereka, Moe Nat Ashin, memotret pemandangan itu.

Foto-foto yang dibagikan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia Burma menunjukkan menara dan kubah masjid yang runtuh di beberapa bagian negara itu. Situs berita daring Mizzima, mengutip pejabat lokal dan penduduk, melaporkan bahwa 490 orang tewas dalam runtuhnya masjid pada hari Jumat.

Di Pindaya, 70 mil dari pusat gempa, monumen Buddha yang dikenal sebagai stupa yang menghiasi sebuah biara besar roboh, dan retakan membelah fondasi bangunan lain yang selamat.

Di sekitar stupa, sisa-sisa menara emas dan batu bata merah yang umum di wilayah itu berserakan di tanah.

Dalam satu video saksi, para penonton meratap saat puncak stupa terbesar di biara itu runtuh dalam gempa susulan.

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, juga melaporkan terjadi kerusakan pada jalan raya utama penghubung Yangon, Ibu Kota Naypyidaw, dan Mandalay telah menyebabkan gangguan transportasi yang parah.




(fem/fem)

Hide Ads