Nasib Hutan Hafren: Viral Dulu, Rusak Kemudian, Warlok pun Geram

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nasib Hutan Hafren: Viral Dulu, Rusak Kemudian, Warlok pun Geram

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Kamis, 10 Apr 2025 13:07 WIB
Sampah berserakan di Hutan Hafren, Wales
Sampah yang bereserakan di Hutan Hafren, Wales membuat warga geram. (Tangkapan layar)
Jakarta -

Hutan Hafren, permata tersembunyi di jantung Wales yang dulu tenang dan alami, kini rusak oleh gelombang wisatawan yang datang setelah viral di media sosial. Alih-alih membawa manfaat, kedatangan mereka justru menimbulkan sampah, kemacetan, dan kemarahan warga lokal yang kehilangan tempat favoritnya untuk menikmati ketenangan.

Hutan Hafren, yang terletak di kawasan tenang di Wales tengah, memiliki pemandangan alam yang luar biasa. Luasnya sekitar 39 meter persegi. Melansir Daily Mail, Kamis (10/4/2025) di tempat itu, pengunjung bisa menikmati air terjun, pohon pinus, dan jalur setapak sepanjang setengah mil yang sangat cocok untuk para pecinta alam.

Dulu, tempat tersebut dianggap sebagai permata tersembunyi, sebuah lokasi yang damai dan jauh dari keramaian kota besar. Dulu tempat itu favorit warga lokal untuk berjalan-jalan bersama anjing mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kawasan yang memiliki sejarah hampir 90 tahun itu, dan menjadi sumber dari Sungai Severn, mulai viral di media sosial. Video TikTok yang menggambarkan hutan tersebut sebagai tempat yang mempesona dan wajib dikunjungi, justru mendatangkan gelombang wisatawan menjadi sumber bencana.

Warga lokal bilang keindahan asli tempat tersebut sirna.

ADVERTISEMENT

Dengan ratusan wisatawan datang setiap minggu, Hutan Hafren kini dipenuhi sampah dan kemacetan. Bahkan beberapa penduduk di desa terdekat, seperti Llanidloes, mulai enggan mengunjungi hutan ini lagi.

Seorang wanita berusia 78 tahun, Gail Olwen Gwesyn-Price, yang dulunya sering mengunjungi tempat ini untuk menikmati ketenangannya, kini merasa sangat kecewa.

"Dulu saya tinggal hanya 20 menit dari sana, dan saya sering pergi ke sana untuk bertemu teman-teman dan mengajak anjing-anjing jalan-jalan. Sangat menyenangkan memiliki tempat yang tenang dan damai untuk berjalan-jalan. Tetapi sekarang, saya tidak mau lagi ke sana tempat itu sudah hancur," ujarnya.

"Daerah ini memang butuh pariwisata, karena memang sepi, tapi saya rasa wisatawan ini tidak membawa dampak positif. Mereka datang hanya untuk sehari, membuang sampah sembarangan, dan kemudian pergi," Gail Olwen menambahkan.

Sampah berserakan di Hutan Hafren, WalesSampah berserakan di Hutan Hafren, Wales. (Tangkapan layar)

Bahkan wisatawan yang datang pun merasa sangat kecewa setelah mengunjungi tempat yang kini viral tersebut. Steve Hiscock, yang menempuh perjalanan empat setengah jam dari Portsmouth, merasa sangat kecewa dengan kondisi tempat tersebut.

"Di mana-mana ada kantong sampah-sampah berserakan, benar-benar menjijikkan. Saat kami berada di tempat parkir, kami melihat sekelompok orang keluar dari mobil dan membuang sampah sembarangan ke tumpukan sampah yang sudah ada, sungguh mengecewakan melihat betapa sedikitnya perhatian orang terhadap tempat yang begitu indah ini," ucap Steve.

Masalah lainnya adalah kemacetan lalu lintas yang semakin parah akibat banyaknya wisatawan yang datang. Jalan-jalan sempit menuju hutan kini dipenuhi mobil dan kendaraan berkemah.

"Saya hanya berkunjung sebentar dan tempat itu sudah penuh sesak. Pasti penduduk setempat sangat terganggu. Jalan menuju ke sana sangat sempit dan pasti sulit untuk melewatinya, sangat disayangkan bahwa tempat yang dulunya sangat indah kini rusak begitu saja hanya karena popularitas," kata Steve.

Beberapa penduduk yang marah mulai mengunggah video yang mendokumentasikan kekacauan yang terjadi di jalan-jalan sekitar hutan. Salah satunya Mat Edwards yang rumahnya berbatasan langsung dengan hutan, mengatakan dalam video yang diunggahnya.

"Jalan menuju tempat parkir sangat sempit dan banyak kendaraan yang berusaha melewati jalur sempit tersebut. Ini sangat mengganggu kami, penduduk setempat, dan juga para petani. Bahkan kami sering mendengar pelecehan verbal dari pengemudi," ujar dia.

Selain itu, dengan jalan yang hanya beberapa meter dari jurang curam, penduduk setempat khawatir kecelakaan serius bisa terjadi kapan saja. Wakil Wali Kota Dewan Kota Llanidloes, John Glyn Hughes, juga menyuarakan keprihatinannya atas apa yang terjadi kawasan Hutan Hafren itu.

"Jalan menuju Hutan Hafren sangat sempit, dengan sedikit ruang untuk kendaraan melewati. Di sisi jalan terdapat lereng curam tanpa penghalang. Para pengunjung sering melaju terlalu cepat tanpa menyadari betapa bahayanya jalan ini," katanya.

"Fasilitas parkir sangat tidak memadai, dan toilet yang terbatas hanya memperburuk keadaan. Tempat ini kini penuh dengan sampah," kata John.

Sebagai respons, anggota dewan Trudy Davies mengimbau agar para wisatawan lebih menghargai keindahan alam setempat.

"Hutan Hafren dan sumber Sungai Severn selalu menjadi permata tersembunyi bagi kami, penduduk setempat. Kami hanya meminta agar pengunjung menjaga keindahan tempat ini, tidak membuang sampah sembarangan, karena itu tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga bisa membahayakan satwa liar yang ada di sana," ujarnya.




(upd/fem)

Hide Ads