Ribuan peziarah memadati Kapela Tuan Ma Larantuka di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka berharap berkah dari Tuan Ma di prosesi Semana Santa.
Setiap tahun di Larantuka digelar prosesi Semana Santa yang sangat sakral bagi umat Katolik. Umat Katolik datang berburu berkat kepada Bunda Maria, ibunda Yesus.
Dari pantauan di lokasi, ratusan peziarah terlihat mengular panjang dari depan Kapela Tuan Ma Larantuka pada Kamis (17/4/2025) siang. Mereka rela mengantre meski berada di bawah terik matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat kemudian, Kapela Tuan Ma dibuka oleh Raja Larantuka, Don Andreas Martinus Diaz Viera de Godinho. Para peziarah lantas masuk ke Kapela Tuan Ma Larantuka.
Sesampainya di dalam, peziarah mencium Tuan Ma. Tuan Ma adalah sebutan bagi patung Bunda Maria yang ditemukan sekitar 5 abad lalu di Pantai Larantuka, Flores Timur.
Selain mencium patung Bunda Maria, peziarah juga berdoa dan menyanyikan pujian-pujian sukacita. Ibu-ibu juga tampak menyalakan kemenyan dan lilin sepanjang ziarah cium Tuan Ma.
"Kami punya ujud (cium Tuan Ma) bermohon," kata peziarah dari Makassar, Sulawesi Selatan, Helena Willi Tjuasi.
Helena datang dari Makassar bersama 26 rekannya dan menginap di Biara Susteran Putri Reinha Rosari (PRR) Weri Larantuka.
"Kami mau lihat di Flores Timur ini seperti apa. Kesannya baik," ungkap Helena.
Peziarah lain asal Malaka, Frediyanto Kiik Laka (23), datang jauh-jauh membawa ujud khusus untuk kesehatan keluarganya. Ia juga mengucap syukur atas pencapaian keluarganya.
"Ada syukuran untuk saya dengan kakak sulung tahun lalu karena selesai studi, terus bapa selesai studi profesi untuk guru," ujar Frediyanto.
Sebagai informasi, prosesi Semana Santa 2025 bakal digelar di Larantuka pada 18 April 2025. Tuan Ma atau patung Bunda Maria ini bakal diikutkan dalam gelaran itu. Tuan Ma bakal diarak keliling Larantuka dalam prosesi Semana Santa.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia