Petaka Saat Wisata Kuliner, Wanita Meninggal Usai Makan Hotpot Pedas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Petaka Saat Wisata Kuliner, Wanita Meninggal Usai Makan Hotpot Pedas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 21 Apr 2025 14:05 WIB
Keren! Perusahaan di China Ini Olah Minyak Sisa Hotpot untuk Bahan Bakar
Ilustrasi hotpot (Site News)
Jakarta -

Petualangan kuliner yang seharusnya menyenangkan bisa berubah menjadi tragedi. Seorang wanita asal China (26) meninggal dunia setelah menikmati hotpot pedas.

Mengutip Mothership, Senin (21/4/2025), peristiwa itu terjadi di Shengsou, China. Dia menjajal kuliner ekstrem bersama tema-temannya untuk sejenak bersantai usai kerja lembur.

Tetapi, tidak lema setelah sampai di rumah tenggorokannya sakit. Dia pun menuju Rumah Sakit Rakyat Zhengzhou. Menurut keterangan rumah sakit wanita tersebut sakit di tenggorokan itu sudah muncul usai makan hotpot pedas itu. Tetapi, mengira sakit tenggorokan biasa, perempuan itu tidak terlalu memikirkannya dan langsung pulang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, rasa sakitnya memburuk keesokan pagi. Bahkan, dia kesulitan bernapas. Barulah dia pergi ke rumah sakit.

Sepuluh menit setelah dirawat di rumah sakit, wanita itu tiba-tiba ambruk ke lantai. Staf di lokasi telah berusaha untuk menyelamatkannya, tetapi tidak berhasil. Dia meninggal dunia tidak lama kemudian.

ADVERTISEMENT

Wanita tersebut dilaporkan menderita epiglottitis akut. Yakni, suatu peradangan pada organ di bagian belakang tenggorokan, yang dapat mematikan karena menghalangi aliran udara ke paru-paru.

Kasus serupa

Pada Mei 2024, kasus serupa terjadi di Zhejiang. Seorang pria berusia 30-an pergi ke rumah sakit karena sakit tenggorokan.

Pria tersebut mengatakan bahwa dia minum obat setelah menderita pilek selama beberapa hari. Tetapi tenggorokannya semakin terasa sakit setelah minum obat.

Dokter menemukan bahwa pria tersebut tidak menderita flu biasa, melainkan epiglottitis akut dan merekomendasikan agar ia segera dirawat di rumah sakit sehingga mereka dapat memberikan oksigen kepadanya.

Namun, ketika ia menerima perawatan, pria itu tiba-tiba berhenti bernapas. Jantungnya juga berhenti.

Untungnya, ia selamat setelah staf rumah sakit melakukan resusitasi jantung paru dan trakeotomi darurat.




(msl/fem)

Hide Ads