Pendakian Tanah Air kehilangan sosok Wakiyem alias Mbok Yem, penjaga warung di puncak Gunung Lawu. Keluarga belum memutuskan siapa yang akan melanjutkan usaha warung tertinggi di Indonesia itu.
Saifudun Juhri, cucu menantu Mbok Yem, mengatakan keluarga belum membahas soal pengganti pengelola warung sejak Mbok Yem turun gunung karena sakit sebelum Ramadan lalu.
"Pihak keluarga belum memikirkan sejak Mbok Yem turun gunung karena sakit sejak sebelum puasa," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (24/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juhri mengaku, perhatian keluarga selama ini masih tercurah sepenuhnya untuk pengobatan almarhumah Mbok Yem, hingga akhirnya berpulang.
"Soal warung belum ada pembicaraan. Dari pihak keluarga belum ada pembicaraan. Kemarin masih fokus kesehatan Mbok Yem hingga meninggal dunia ini," kata dia.
Baca juga: Mbok Yem Puncak Gunung Lawu Meninggal Dunia |
Terkait kelanjutan warung di puncak Gunung Lawu, Juhri menyebut hal itu nantinya akan dimusyawarahkan oleh keluarga besar usai rangkaian doa untuk almarhumah selesai.
"Nanti biar musyawarah keluarga terkait warung," ujar dia.
Mbok Yem meninggal di kediamannya di Desa Gonggang, Magetan pada usia 82 tahun. Kepala Dusun Cemoro Sewu Agus membenarkan kabar duka tersebut. Dia menyebutkan bahwa Mbok Yem beberapa waktu belakangan memang sedang dalam perawatan akibat sakit yang dideritanya dinyatakan meninggal pada pukul 15.30 WIB.
Agus mengatakan Mbok Yem meninggal setelah menderita sakit sejak sebelum puasa dan sempat opname di RSUD Ponorogo. Agus mengatakan dirinya memang perangkat Desa Cemoro Sewu, namun Mbok Yem ber KTP di Desa Gonggang, Poncol, Magetan.
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJatim. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol