Sejumlah maskapai masih menyediakan minuman gratis, seperti kopi, teh, dan air panas kerap, dalam penerbangan. Seorang pramugari Kat Kamalani memperingatkan bahwa beberapa minuman itu sebaiknya dihindari dengan alasan bukan soal rasa.
"Jangan sekali-kali, jangan sekali-kali, jangan sekali-kali mengonsumsi produk ini dari pesawat terbang, dari pramugari!" kata Kamalani dalam video yang diunggah di Tiktok dan dilansir Mirror.
"Aturan nomor satu, jangan pernah mengonsumsi cairan apa pun yang tidak ada dalam kaleng atau botol," dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut peringatan itu disampaikan dengan alasan kebersihan dan kehigienisan di sekitar tangki air pesawat.
"Tangki air itu tidak pernah dibersihkan dan itu menjijikkan. Bicaralah dengan pramugari," ujar Kamalani.
Kamalani meminta agar penumpang benar-benar menolak tawaran itu, apapun kondisinya. Termasuk saat haus berat.
"Kita jarang minum kopi atau teh. Itu berasal dari tangki air yang sama. Jadi ketika Anda minum kopi dan teh itu dituang air panas itu dan itu benar-benar menjijikkan," ujar dia.
Kat juga menunjukkan bahwa mesin kopi jarang dibersihkan kecuali jika tidak berfungsi dengan baik.
"Mesin kopi kecil ini, jarang dibersihkan kecuali jika rusak," katanya.
"Orang-orang membawa keluar dan dibersihkan di sela-sela penerbangan, tetapi seluruh mesin tidak pernah dibersihkan dan mereka berada di dekat toilet," dia menambahkan.
Kamalani juga memperingatkan penumpang ibu dengan anak balita. Kamalani wanti-wanti agar penumpang ibu-ibu dengan balita tidak meminta air panas untuk susu formula bayi mereka.
Video TikTok tersebut mendapat berbagai macam reaksi beragam, termasuk kaget dan jijik dari para penumpang setia. namun, ada pula yang membalas dengan santai dan tidak mempermasalahkan air panas di pesawat.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di CNN Indonesia. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum