Gegara Ramalan di Manga, Banyak Turis Batal Liburan ke Jepang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gegara Ramalan di Manga, Banyak Turis Batal Liburan ke Jepang

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Kamis, 22 Mei 2025 19:20 WIB
Passengers arrive at Tokyos Haneda international airport on December 29, 2022, ahead of the New Years holiday. (Photo by Philip FONG / AFP) (Photo by PHILIP FONG/AFP via Getty Images)
Ilustrasi. (AFP via Getty Images/PHILIP FONG)
Tokyo -

Industri pariwisata Jepang sedang goyah. Bukan karena masalah ekonomi atau pandemi, tetapi karena ramalan di manga.

Ramalan bencana alam itu disebut-sebut terjadi pada Juli 2025. Sosok yang bikin heboh ini adalah Ryo Tatsuki, seorang seniman manga yang dijuluki sebagai Baba Vanga dari Jepang.

Mengutip News18, Kamis (22/5/2025) julukan itu bukan tanpa alasan. Dia dikenal karena ramalannya yang dianggap akurat, termasuk gempa Kobe tahun 1995, tsunami besar Tohoku 2011, hingga wafatnya Freddie Mercury.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan sejak 1999, lewat bukunya 'The Future I Saw', Tatsuki sudah menyebut akan ada bencana besar di bulan Juli 2025. Ia bahkan memperbaruinya lagi dalam edisi revisi buku itu pada tahun 2021.

Menurut CNN, ramalan terbaru Tatsuki menyebut akan terjadi perpecahan bawah laut antara Jepang dan Filipina. Ia juga menyinggung tentang tsunami yang bisa tiga kali lebih besar dari yang terjadi di tahun 2011, serta air laut yang mendidih.

ADVERTISEMENT

Banyak orang mengaitkannya dengan kemungkinan letusan gunung berapi bawah laut. Ramalan tersebut ternyata berdampak nyata. Beberapa agen perjalanan, terutama yang melayani wisatawan dari wilayah Asia seperti Hong Kong, melaporkan lonjakan pembatalan perjalanan ke Jepang.

Salah satu contohnya adalah WWPKG, agen perjalanan asal Hong Kong yang mencatat bahwa pemesanan wisata ke Jepang selama liburan Paskah menurun hingga 50%.

"Sejak ada peringatan dari Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo, kekhawatiran terhadap prediksi Tatsuki semakin meningkat," ujar Direktur Pelaksana WWPKG, CN Yuen.

Di awal April, Kedutaan Besar China di Jepang sempat mengeluarkan imbauan kepada warganya agar bersiap menghadapi kemungkinan bencana alam. Peringatan itu merujuk pada meningkatnya aktivitas gempa dan potensi letusan gunung berapi di wilayah tersebut.

Menariknya, bukan hanya Tatsuki yang mengeluarkan peringatan. Beberapa paranormal dari Jepang dan Hong Kong juga menyuarakan hal serupa, yang memicu ketegangan di dunia maya.

Banyak netizen jadi resah, apalagi wilayah yang disebut-sebut rawan bencana itu mencakup Jepang, Indonesia, Taiwan, hingga Kepulauan Mariana Utara, semuanya berada di kawasan yang dikenal aktif secara seismik, yaitu Cincin Api Pasifik.

Di sisi lain, para ilmuwan dan ahli gempa menekankan bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu pasti terjadinya gempa bumi. Namun, Jepang memang punya sejarah panjang terkait bencana alam, rumah bagi ribuan pohon sakura itu berada di salah satu zona paling aktif secara geologis di dunia.




(upd/wsw)

Hide Ads