Wisata Kopi RI Mulai Naik Daun, Sektor Ekraf Makin Meningkat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Kopi RI Mulai Naik Daun, Sektor Ekraf Makin Meningkat

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 04 Jun 2025 19:22 WIB
Petani memanen kopi di Kebun Kopi Cikoneng di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/5/2025).
Ilustrasi kebun kopi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Wisata kopi di tanah air mulai naik daun lagi berkat pameran kopi tingkat dunia yang digelar di Jakarta bulan lalu. Sektor ekonomi kreatif pun meningkat.

Minat dunia terhadap kopi Indonesia jadi semakin meningkat dengan menangnya seorang brewer bernama Ryan Wibawa yang meraih juara ke-3 dalam kompetisi World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Dampak ekonomi yang positif pun mulai dirasakan warga di sekitar kebun kopi.

Selama ini, Indonesia memang terkenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia bersama Brasil, Vietnam dan Kolombia. Wisatawan penyuka kopi pun tertarik untuk berburu kopi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wisata kopi menarik wisatawan yang ingin pengalaman autentik, termasuk menjelajahi kebun kopi, mengikuti proses panen, hingga mempelajari pengolahan biji kopi," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto dikutip dari Antara, Rabu (4/6/2025).

Salah satu yang tengah dikembangkan adalah agrowisata kopi excelsa di Sumedang. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya dapat mencicipi kenikmatan kopi lokal, tetapi juga mempelajari proses pembuatan kopi dari hulu ke hilir, sehingga kopi Indonesia dapat semakin dikenal dunia.

ADVERTISEMENT

Ditilik dari sisi ekonomi kreatif, industri kopi memang menjadi andalan Indonesia di pasar global. Dengan nilai pasar minuman global yang diproyeksikan mencapai USD 2,3 triliun pada tahun 2030, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas perannya dalam industri ini.

"Pasar minuman di Indonesia mulai menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mendukung ekspansi ekonomi kreatif nasional untuk mencapai tujuan pembangunan sektor kuliner yang inklusif," ungkap Amir Hamzah, Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Kementerian Ekonomi Kreatif.

CBE 2025CBE 2025 Foto: (dok. Istimewa)

Untuk itu, pada bulan Oktober mendatang akan digelar CafΓ© Brasserie Expo (CBE) 2025. Pameran ini akan menggabungkan Indonesia Coffee Festival (ICF), Cokelat Expo Indonesia (CEI), Indonesia Tea Festival (ITF) dan Indonesia Wine Festival (IWF) menjadi satu ajang dengan nama Cafe Brasserie Expo Indonesia (CBE) 2025.

Ajang ini akan berlangsung pada 10-12 Oktober 2025 di NICE (Nusantara International Convention Exhibition) PIK 2. Lebih dari sekadar pameran produk, CBE 2025 menjadi ruang kurasi yang menyoroti asal-usul bahan, proses produksi, serta nilai keberlanjutan dari industri tersebut.

CafΓ© Brasserie Expo (CBE) 2025 hadir dengan pendekatan baru yang integratif melalui empat pilar utama yaitu pameran industri kopi, cokelat, teh dan wine. Sinergi ini membentuk ekosistem yang mempertemukan pelaku usaha, komunitas kreatif, dan konsumen dalam satu ruang kolaboratif.

"Kami senang akhirnya kopi, teh, cokelat, dan wine bisa tampil ke permukaan dan bukan sekadar bagian kecil dari pameran besar, tetapi menjadi sorotan utama," ucap Royanto Handaya, Presiden Direktur Panorama Media.

CBE 2025 pun tidak hanya menjadi pameran, tetapi juga sebuah platform pengembangan brand, business networking, dan pertukaran ide industri. Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai program.

Mulai dari sesi bincang-bincang bersama komunitas, showcase kolaborasi industri, hingga berbagai aktivasi publik yang membangun koneksi emosional antara brand dan audiensnya.

"Harapannya, ajang ini tidak hanya ramai dikunjungi, tapi juga mampu menciptakan peluang nyata untuk pertumbuhan bisnis dan kolaborasi lintas sektor," ujar Luhur Tri Atmojo, Project Manager CBE 2025.




(wsw/wsw)

Hide Ads