Jetstar Asia Tutup, Apa Efeknya Buat Indonesia?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jetstar Asia Tutup, Apa Efeknya Buat Indonesia?

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 12 Jun 2025 12:09 WIB
SYDNEY, AUSTRALIA - AUGUST 07: A Jetstar aircraft is seen at the Sydney Domestic Airport Terminal on August 07, 2020 in Sydney, Australia. People travelling from Victoria into NSW must go into mandatory hotel quarantine for 14 days at their own expense. The new rules, which came into effect at 12:01 on Friday, were introduced in response to Victorias rising numbers of new COVID-19 cases through community transmission. (Photo by Lisa Maree Williams/Getty Images)
Ilustrasi Jetstar (Getty Images/Lisa Maree Williams)
Jakarta -

Qantas Group mengumumkan penutupan Jetstar Asia, maskapai berbiaya rendah yang berbasis di Singapura (3K), sebagai bagian dari restrukturisasi strategis dan program pembaruan armada mereka. Operasional Jetstar di Indonesia terdampak.

Jetstar Asia akan menghentikan operasinya secara bertahap hingga 31 Juli 2025. Dalam situs resmi Qantas disebutkan penutupan Jetstar Asia itu disebabkan oleh tantangan bisnis yang semakin besar, seperti kenaikan biaya pemasok, tarif bandara yang tinggi, dan persaingan yang semakin ketat.

Maskapai itu diperkirakan mencatat kerugian operasional sebesar AUD 35 juta pada tahun fiskal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jetstar Asia akan beroperasi selama tujuh minggu ke depan dengan jadwal yang dikurangi secara bertahap. Untuk operasional Jetstar di Indonesia perlu dibedakan operatornya.

Penerbangan untuk Jetstar Asia (3K) akan menyetop operasional semua rute per 31 Juli 2025, termasuk ke kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Labuan Bajo. Qantas Group memastikan bahwa semua kewajiban kepada pelanggan, karyawan, dan mitra akan tetap dipenuhi secara bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Untuk operasional Jetstar Airways (JQ), yang mengoperasikan rute internasional dari dan ke Australia-Bali, akan tetap terbang. Bagi penumpang Indonesia yang sudah memesan tiket dengan Jetstar Airways (JQ) dari dan ke Australia, tidak ada perubahan jadwal maupun rute.

CEO Qantas Group, Vanessa Hudson, menegaskan alasan penutupan Jetstar Asia.

"Jetstar Asia telah menjadi pionir dalam pasar penerbangan Asia selama lebih dari 20 tahun. Namun, kondisi biaya yang berubah secara drastis membuat operasionalnya tidak lagi seimbang dengan pasar inti kami di Australia dan Selandia Baru," ujar Hudson.

Sebagai bagian dari langkah efisiensi itu, sebanyakk 13 unit Airbus A320 milik Jetstar Asia akan dialihkan ke pasar Australia dan Selandia Baru. Pemindahan armada itu diharapkan mampu mendukung pertumbuhan kapasitas dan menekan biaya operasional, khususnya di sektor domestik Australia dan wilayah industri seperti Australia Barat.

Qantas Group juga menyatakan akan mendaur ulang hingga USD 500 juta dari penutupan ini untuk memperkuat pembaruan armada Jetstar dan Qantas di dalam negeri.




(fem/ddn)

Hide Ads