Jetstar Asia Pamit, Penerbangan Bali-Singapura Tak Lagi Mengudara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jetstar Asia Pamit, Penerbangan Bali-Singapura Tak Lagi Mengudara

Aryo Mahendro - detikTravel
Kamis, 12 Jun 2025 19:25 WIB
SYDNEY, AUSTRALIA - AUGUST 07: A Jetstar aircraft is seen at the Sydney Domestic Airport Terminal on August 07, 2020 in Sydney, Australia. People travelling from Victoria into NSW must go into mandatory hotel quarantine for 14 days at their own expense. The new rules, which came into effect at 12:01 on Friday, were introduced in response to Victorias rising numbers of new COVID-19 cases through community transmission. (Photo by Lisa Maree Williams/Getty Images)
Jetstar Asia (Getty Images/Lisa Maree Williams)
Denpasar -

Maskapai Jetstar Asia resmi menutup operasional penerbangan Singapura-Bali. Penutupan itu akan berlangsung secara bertahap hingga 31 Juli 2025.

Manajemen Jetstar Group menyebut keputusan itu diambil karena prospek bisnis di rute tersebut sudah tidak lagi menjanjikan secara keuntungan.

"Kami sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Namun, beberapa tahun belakangan, ekosistem dan operasional penerbangan (rute Singapura-Bali) semakin menantang," kata CEO Jetstar Group, Stephanie Tully dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tully menjelaskan, biaya operasional penerbangan dan indeks harga konsumen (Consumer Index Price/CPI) atau inflasi melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, biaya operasional disebut kerap membengkak hingga 200 persen.

Di sisi lain, Jetstar Asia dikenal sebagai maskapai bertarif rendah. Situasi tersebut membuat operasional rute Singapura-Bali menjadi tidak sebanding dengan kemampuan perusahaan dalam menekan ongkos penerbangan.

ADVERTISEMENT

"Artinya, kemampuan kami memberikan layanan penerbangan murah seharga di bawah ratusan dolar bagi pelanggan, sudah tidak lagi dapat kami penuhi," ujarnya.

Menurut Tully, pihaknya sempat mencoba bertahan di tengah kondisi bisnis yang memburuk. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.

"Situasi operasional Jetstar Asia kini tidak berkelanjutan. Karenanya, kami harus mengambil keputusan berat ini," katanya.

Penutupan rute juga berdampak pada karyawan Jetstar Asia yang berbasis di Singapura. Ratusan pegawai terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penghentian operasional secara bertahap itu.

"Saya yakin karyawan hebat kami akan mendapat kesempatan kerja lainnya di dunia aviasi," kata Tully.

Ia menyebut, banyak di antara karyawan Jetstar Asia telah bekerja sejak maskapai ini berdiri pada 2004. Namun, Tully tidak menjelaskan secara rinci terkait gaji atau pesangon yang diberikan setelah penutupan total nanti.

"Karyawan kami adalah bagian dari ekosistem bisnis penerbangan di Singapura. Sehingga, akan ada banyak permintaan tenaga kerja dunia penerbangan karena keterampilan karyawan kami yang baik," ujarnya.

Pantauan di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jetstar Asia masih melayani rute Singapura-Bali setiap hari dengan tiga jadwal keberangkatan: pukul 14.50 Wita, 19.15 Wita, dan 23.25 Wita. Adapun jadwal kedatangan dari Singapura adalah pukul 13.50 Wita, 18.35 Wita, dan 22.45 Wita.

Dari tiga jadwal itu, hanya penerbangan terakhir pada masing-masing rute yang dibatalkan. Meski begitu, suasana terminal internasional masih tampak ramai.

Penumpang Jetstar Asia Bisa Ajukan Refund

CEO Jetstar Asia, John Simeone, menyatakan seluruh penumpang yang telah memesan tiket untuk periode 11 Juni hingga 31 Juli 2025 telah dihubungi. Penumpang yang terdampak dapat mengajukan pengembalian dana.

"Penumpang dengan penerbangan antara tanggal 11 Juni hingga akhir Juli, yang terdampak, akan kami kontak. Kami akan menawarkan refund penuh untuk penumpang," katanya.

Simeone menjelaskan, pihaknya telah menjalankan proses pengurangan aktivitas penerbangan atau ramp down schedule sebelum penutupan penuh diberlakukan.

"Untuk memastikan stabilitas dan keselamatan penumpang kami. Tapi, sayangnya kami harus menutup total operasional (penerbangan) setelah 31 Juli 2025," ucapnya.


------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads