Usai Gencatan Senjata dengan Iran, Israel Buka Lagi Bandara

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 25 Jun 2025 19:39 WIB
Ilustrasi bandara (Getty Images/dmitriymoroz)
Tel Aviv -

Israel kembali membuka ruang udaranya untuk penerbangan setelah Komando Front Dalam Negeri mencabut semua pembatasan terkait pertemuan publik.

Langkah tersebut dilakukan menyusul gencatan senjata yang mulai berlaku dengan Iran. Mengutip The Times of Israel, Rabu (25/6/2025) Bandara internasional utama Israel, Ben Gurion, bersama bandara lainnya, telah kembali beroperasi penuh setelah hampir 12 hari ditutup sebagian akibat konflik.

Dalam beberapa hari terakhir, maskapai Israel juga mulai mengoperasikan penerbangan repatriasi guna membawa pulang sekitar 100.000 hingga 150.000 warga Israel yang terlantar di luar negeri dan membantu mereka yang terjebak di Israel untuk dapat keluar dari negara tersebut.

"Pembatasan jumlah penerbangan dan jumlah penumpang untuk setiap penerbangan telah dicabut. Selain itu, pembatasan terkait jumlah penjemput dan pengantar juga telah dihapuskan, kata Otoritas Bandara Israel.

Pada Selasa pagi, Menteri Perhubungan Israel, Miri Regev, menyampaikan bahwa otoritas penerbangan dan maskapai-maskapai Israel sedang mempersiapkan peningkatan jumlah penerbangan dan perpanjangan jam operasional bandara, agar Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dapat kembali beroperasi penuh selama 24 jam sehari.

Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata penuh yang mulai berlaku Selasa pukul 07.00 waktu setempat. Namun, beberapa jam kemudian, Iran kembali meluncurkan rudal balistik ke Israel, yang dibalas dengan serangan kecil dari pihak Israel ke situs radar Iran di utara Teheran.

Maskapai El Al mengatakan bahwa seluruh penerbangannya akan kembali beroperasi dengan kapasitas penuh tanpa pembatasan.

"Penumpang El Al yang penerbangannya sempat dibatalkan akibat konflik dengan Iran dan penutupan wilayah udara Israel pada 13 Juni dapat memanfaatkan tiket mereka tanpa biaya tambahan," jelas pihak maskapai.

Selain itu, El Al juga tengah meningkatkan jumlah penerbangan dan menambahkan tujuan dalam beberapa hari ke depan guna membantu memulangkan puluhan ribu penumpang yang terlantar. Maskapai tersebut juga akan menambah frekuensi penerbangan ke delapan kota dengan jumlah penumpang terlantar terbesar, yakni Larnaca, Athena, Roma, Paris, London, New York, Los Angeles, dan Bangkok.

Dalam dua hari ke depan, El Al juga berencana membuka penerbangan tambahan dari dan ke Budapest, Bukarest, Amsterdam, Praha, Madrid, Milan, Warsawa, dan Sofia.

"Penempatan penumpang pada penerbangan yang datang dan berangkat dilakukan secara otomatis berdasarkan formulir pendaftaran dari penumpang yang penerbangannya dibatalkan. Setelah semua penumpang dijadwalkan, penerbangan ini juga akan tersedia untuk dipesan oleh publik," imbuh maskapai tersebut.

Sementara itu, maskapai lokal lainnya, Arkia, juga mengumumkan bahwa mulai 1 Juli, mereka akan mengoperasikan kembali penerbangan sesuai jadwal musim panas dengan berbagai tujuan, termasuk Rhodes, Kreta, Corfu, Athena, Paris, Milan, Jenewa, Mykonos, Larnaca, Amsterdam, Barcelona, New York, dan Tivat. Tiket dapat dipesan melalui situs resmi maupun agen penjualan resmi.

Maskapai Israir juga mengatakan bahwa dengan asumsi gencatan senjata dengan Iran terus bertahan, mereka siap menambah jumlah penerbangan dan tujuan dalam beberapa hari ke depan, termasuk penerbangan dari dan ke Athena, Larnaca, Varna, Tbilisi, Roma, London, Budapest, dan Batumi. Sebelumnya, Menteri Regev menjelaskan bahwa sejak dimulainya operasi pemulangan pekan lalu, lebih dari 100.000 warga Israel yang terlantar dapat kembali ke rumah dan sekitar 70.000 lainnya dapat keluar dari Israel.

"Hari ini (Selasa), ada 24 penerbangan yang mendarat di Bandara Ben Gurion, sembilan penerbangan di Haifa, dan pagi ini, kapal pesiar Mano tiba membawa 1.900 warga Israel," kata Regev.

Ia juga mendorong warga Israel untuk kembali membuat rencana liburan musim panas, meskipun sebagian besar maskapai asing belum memulai kembali penerbangan mereka ke Israel. Regev juga mengungkapkan bahwa beberapa maskapai asing, seperti flydubai, Etihad Airways, Blue Bird, TUS Airways, Red Wings, dan Ethiopian Airlines, telah mengajukan izin untuk kembali beroperasi ke Israel.

Namun, sebagian besar maskapai asing belum memulai kembali penerbangan ke Israel setelah serangan rudal Houthi di dekat Bandara Ben Gurion awal Mei lalu. Setelah berbagai serangan rudal dari Iran selama 12 hari terakhir, sebagian besar maskapai asing memperpanjang penghentian penerbangan mereka ke Israel hingga akhir musim panas, bahkan sebagian hingga September atau Oktober.

Walaupun Israel tetap menjadi pasar yang menjanjikan bagi maskapai asing dan tingkat permintaan diprediksi tinggi, kembalinya penerbangan asing ke Israel diperkirakan berlangsung lebih lambat karena maskapai cenderung menunggu situasi yang lebih stabil dan aman sebelum memutuskan untuk beroperasi kembali.



Simak Video "Video: Ancaman Houthi Bakal Terus Serang Bandara Israel"

(upd/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork