Menginap di Artotel Cabin Bromo, Sensasi Sunrise yang Magis

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Sabtu, 28 Jun 2025 12:02 WIB
Hotel dengan view cantik di sekitar Gunung Bromo. Foto: Artotel Cabin Bromo
Jakarta -

Pesona Gunung Bromo di Jawa Timur pastinya sudah terkenal seantero negeri, bahkan kini banyak bule yang penasaran lanskap indah itu.

Banyak cara menuju Gunung Bromo, detikTravel memilih menuju sana dari jalur Probolinggo. Dan berkesempatan menginap di tempat yang berbeda daripada penginapan yang lain sekitar wilayah Gunung Bromo.

Artotel Cabin Bromo bukan vila atau hotel yang berlomba-lomba untuk memberikan pengalaman kamar hotel yang menghadap langsung gunung. Mereka malah membelakangi gunung, tapi punya daya tarik dengan bisa melihat matahari terbit.

Cuaca yang dingin bukan lagi membuat bulu kuduk berdiri tapi menusuk ke tulang dengan 10 derajat celsius sebagai rata-rata suhu di tempat itu, bisa lima hingga tiga derajat celsius. Berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Artotel Cabin Bromo ini jadi yang pertama cabin hotel di area Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Artotel Cabin Bromo Foto: (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Tak perlu waktu lama sejak dibuka satu tahun empat bula lalu, Artotel Cabin Bromo merangkak mendapatkan minat dari wisatawan lokal maupun internasional. General Manager Artotel Cabin Bromo, Sugiono Turwibowo, menjelaskan bahwa konsepnya untuk memanjakan tamu yang menginap di sana, terutama dari kekayaan alamnya.

"Ada satu part dari Bromo yang kita eksplor ini di salah satu sisi lereng Gunung Bromo yang view-nya ini ke Penanjakan. Which is dari situ tamu itu dengan leluasa bisa melihat galeri alam, karena memang konsep cabin yang kita buat ini dari bisa kamar tidur itu kacanya memang didesain supaya maksimal melihat view-nya," kata Bowo di tengah kabut tebal yang turun kepada detikTravel.

Pemandangan dari dalam cabin hotel. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Artotel Cabin Bromo ini punya sekitar 30 unit kamar dengan tiga tipe yang terhampar di luas tanah yang dimiliki sekitar 20 hektar. Cuaca di sana memang tak bisa ditebak, bisa tiba-tiba matahari bersinar, bisa juga kabut tebal turun, bahkan seketika hujan deras. Namun tenang tamu yang menginap akan mendapatkan heater di dalam kamar sehingga udara dingin di luar bisa sedikit diantisipasi.

"Karena cuaca ini bagi sebagian orang anomali, tapi kalau bagi sebagian orang ini dramatis ya. Jadi kadang-kadang nanti kabut tiba-tiba datang, kemudian cerah, kemudian nanti juga tidak lama muncul pelangi, kemudian hujan. Kemudian kalau musim kemarau itu sangat cerah sekali, tapi kalau malam ini suhunya bisa sampa lima sampai tiga derajat celsius," terang Bowo sambil memerhatikan kabut.

Deretan cabin hotel Foto. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Semua ketidakpastian cuaca itu seperti bumbu pelengkap yang tak menjadi persoalan kala menginap di sini. Dan Artotel Cabin Bromo ini terletak di ketinggian kurang lebih 2.300 meter di bawah permukaan laut (mdpl).

Lahan yang digunakan oleh Artotel Cabin Bromo juga legal dan telah berizin untuk dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Tetapi dengan catatan tidak merusak ekosistem lingkungan di wilayah tersebut.

"Secara overall di sini memang lahan konsensus, lahan pemanfaatan wisata. Oleh karena itu konsep bangunannya menyatu dengan alam, nah karena itu tanaman kemudian hewan yang ada di sini masih dibiarkan asli," ucap Bowo.

"Karena memang salah satu persyaratan konsensus itu tidak boleh memodifikasi flora dan fauna endemi," jelasnya.



Simak Video "Menikmati Pesona Alam Kawah Gunung Bromo di Jawa Timur"

(upd/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork