Pemandu Juliana Marins Masuk Daftar Hitam di Gunung Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pemandu Juliana Marins Masuk Daftar Hitam di Gunung Rinjani

Ahmad Viqi - detikTravel
Jumat, 04 Jul 2025 09:39 WIB
Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani (Ahmad Viqi/detikBali)
Jakarta -

Pemandu atau guide yang mengantar turis asal Brasil, Juliana Marins (27), di Gunung Rinjan dilarang mendaki Gunung Rinjani. Sanksi itu berlaku hingga penyelidikan berakhir.

Larangan itu disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, di Mataram, Kamis (3/7/2025). Yarman sekaligus mengatakan bakal memeriksa sertifikat pemandu gunung milik si guide itu.

"Ya, di-blacklist. Sambil kami lihat proses yang sedang berjalan," kata Yarman dilansir detikbali, Jumat (4/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yarman mengatakan saat ini hanya sekitar 300 dari total 661 pemandu yang terdata memiliki lisensi sebagai pemandu pendakian di Gunung Rinjani.

Yarman mengusulkan agar pemberian lisensi pemandu dilakukan oleh Dinas Pariwisata NTB. TNGR juga berencana mengubah branding wisata Gunung Rinjani dari tracking menjadi mountaineering.

ADVERTISEMENT

"Ini perlu kami sosialisasi ke tour operator (TO) untuk menjual paket mounteneering, bukan tracking," kata dia.

Juliana tewas terjatuh ke jurang Gunung Rinjani di kedalaman 600 meter pada 21 Juni 2025. Juliana mengalami luka memar, luka gores, dan patah tulang yang memicu pendarahan hebat. Hasil autopsi menunjukkan Juliana dinyatakan tewas 20 menit setelah terjatuh.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur masih menyelidiki kasus tewasnya Juliana. Proses penyelidikan masih pada tahap klarifikasi terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam pendakian. Termasuk kepada petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), pemandu wisata, porter, serta lima rekan Juliana yang juga merupakan warga negara asing.

"Kami kumpulkan dulu keterangan lebih lengkap nanti kalau sudah selesai baru kami publikasikan lebih lanjut," kata Kapolres Lombok Timur AKBP I Komang Sarjana, Selasa (1/7).

Dikutip dari CNA, keluarga Juliana menduga ada kelalaian yang menyebabkan nyawa putri mereka melayang. Dalam wawancara eksklusif dengan program Fantastico milik TV Globo yang tayang akhir pekan lalu, ayah Juliana, Manoel Marins, mengungkap kronologi memilukan serta tudingan serius terhadap pemandu wisata Ali Musthofa dan pengelola TNGR.

Juliana (26) sedang melakukan perjalanan keliling Asia Tenggara sebelum insiden terjadi.

Manoel mengatakan putrinya saat itu sudah kelelahan saat mendaki dan meminta waktu untuk beristirahat. Sang pemandu kemudian disebut meninggalkannya sendirian di jalur pendakian untuk merokok.

"Juliana bilang kepada pemandunya bahwa dia kelelahan, lalu si pemandu menyuruhnya duduk dan beristirahat. Kemudian, dia pamit merokok selama 5 sampai 10 menit. Untuk merokok! Ketika kembali, Juliana sudah tidak terlihat lagi," kata Manoel dalam wawancara tersebut.




(fem/fem)

Hide Ads