Perang Iran-Israel Bikin Kunjungan Turis ke Petra Menurun Drastis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perang Iran-Israel Bikin Kunjungan Turis ke Petra Menurun Drastis

bonauli - detikTravel
Rabu, 09 Jul 2025 20:36 WIB
Kota Petra, Yordania
Kota Petra (Getty Images/Arturo Pena Romano Medina)
Petra -

Buntut perang Iran-Israel berdampak pada pariwisata Kota Petra, Yordania. Kunjungan ke kota kuno itu menurun drastis.

Pada bulan Juni, jumlah wisatawan yang datang ke Petra menurun lebih dari 75 persen, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah dampak dari perang Iran dan Israel, serta konflik di Gaza, seperti dikutip dari Arab News pada Rabu (9/7).

Otoritas Pengembangan dan Pariwisata Daerah Petra mencatat 16.207 pengunjung asing pada bulan Juni dibandingkan dengan 68.349 pada bulan yang sama tahun 2023 dan 53.888 pada bulan Juni 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas tersebut mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah pengunjung asing pada paruh pertama tahun 2025 telah turun tajam. Tercatat 259.798 pengunjung, termasuk 175.510 wisatawan mancanegara, dibandingkan dengan 692.595 pengunjung, termasuk 606.000 orang mancanegara, pada paruh pertama tahun 2023.

Fares Braizat, kepala Dewan Komisaris Otoritas Pengembangan dan Pariwisata Petra, mengatakan bahwa konflik Israel di Jalur Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023, bersama dengan permusuhan antara Iran dan Israel pada bulan Juni, telah berkontribusi signifikan terhadap penurunan tajam pariwisata mancanegara ke Petra.

ADVERTISEMENT

Wilayah udara Timur Tengah terkadang kosong dari lalu lintas penerbangan apa pun selama 12 hari perang pada bulan Juni, karena Israel melancarkan serangan udara di dalam Iran, dan Teheran menembakkan rudal dan pesawat nirawak tempur ke kota-kota Israel. AS juga menargetkan tiga lokasi nuklir di Iran. Meskipun tidak ada peringatan perjalanan ke Yordania oleh negara-negara Barat, peringatan serupa dikeluarkan untuk Israel, Iran, dan kemudian untuk Qatar karena ketegangan meningkat.

Braizat mengatakan bahwa penurunan jumlah wisatawan domestik dan Arab ke Petra telah menambah tantangan yang dihadapi bisnis pariwisata sejak 2023, yang menyebabkan penurunan pendapatan. Sekitar 85 persen penduduk Yordania bergantung pada pariwisata, secara langsung atau tidak langsung, dengan biaya masuk ke situs arkeologi sebagai sumber pendapatan utama otoritas tersebut.

Ia mengatakan bahwa otoritas tersebut telah menyiapkan rencana untuk mendukung sektor pariwisata. Hotel-hotel di Petra mengatakan bahwa lebih dari 90 persen pemesanan telah dibatalkan, yang menyebabkan penutupan properti dan PHK staf.

Abdullah Hasanat, presiden Asosiasi Koperasi Hotel Petra, mengatakan bahwa 28 hotel dengan total 1.975 kamar terpaksa tutup, mewakili 56 persen dari semua kamar hotel di wilayah Petra.




(bnl/wsw)

Hide Ads