Visa Dipermudah, China Diserbu Wisatawan Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Visa Dipermudah, China Diserbu Wisatawan Dunia

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Minggu, 13 Jul 2025 16:39 WIB
Ilustrasi wisata di China
Wisata China. (Getty Images/zhaojiankang)
Jakarta -

Wisatawan asing antusias menyambut kebijakan baru China yang mempermudah permohonan visa. Negeri tembok besar itu pun menanti gelombang besar kedatangan turis mancanegara tahun ini.

Kini, warga dari 74 negara dapat masuk tanpa visa hingga 30 hari. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan sektor pariwisata, ekonomi, dan pengaruh global China.

Menurut Administrasi Imigrasi Nasional, lebih dari 20 juta turis asing masuk tanpa visa pada 2024, hampir sepertiga dari total kunjungan dan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sangat membantu karena proses pengajuan visa sebelumnya merepotkan," ujar turis asal Georgia, Georgi Shavadze, dikutip dari AP, Minggu (13/7/2025).

Meski wisatawan domestik masih mendominasi, industri pariwisata di sana mulai bersiap menghadapi gelombang wisatawan asing, terutama menjelang liburan musim panas. Pemandu wisata berbahasa Inggris dengan pengalaman 20 tahun, Gao Jun, mengaku kewalahan dengan situasi tersebut hingga akhirnya membuka pelatihan Bahasa Inggris untuk pemandu wisata.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak bisa menangani semuanya sendiri," ujarnya.

Setelah membuka kembali perbatasan pasca-COVID pada 2023, China hanya menerima 13,8 juta wisatawan, kurang dari setengah angka pada 2019. Namun, kebijakan bebas visa mulai menunjukkan dampak positif.

Sejak Desember 2023, warga negara seperti Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia dibebaskan dari visa. Kini, hampir seluruh Eropa, beberapa negara Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Tengah juga termasuk. Pada 16 Juli, jumlah negara bebas visa akan menjadi 75.

Turis asal Norwegia, Oystein Sporsheim, menyebut kebijakan itu sangat memudahkan untuk mengurus persyaratan saat hendak berkunjung ke China.

"Kami tidak perlu lagi bolak-balik ke kedutaan untuk urus visa, yang mahal dan menyita waktu," kata Oystein.

Kemudian, Direktur Pelaksana WildChina, Jenny Zhao, menyebut bisnisnya naik 50% dibandingkan sebelum pandemi. Kini, wisatawan Eropa mencakup 15-20% kliennya, naik dari kurang dari 5% sebelum 2019.

"Kebijakan visa baru 100 persen menguntungkan kami," ujarnya.

Trip.com Group juga mencatat peningkatan dua kali lipat dalam pemesanan wisata ke China selama tiga bulan pertama 2024, dengan 75% pelanggan berasal dari negara bebas visa. Namun, belum ada negara besar Afrika yang masuk daftar bebas visa.

Sementara itu, warga dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Indonesia, Inggris, dan Swedia, masih harus bergantung pada kebijakan transit bebas visa 10 hari di 60 titik masuk jika dalam perjalanan ke negara ketiga




(upd/fem)

Hide Ads