Kisah Perburuan Babi di Balik Seni Gua Tertua Dunia, Ada di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Perburuan Babi di Balik Seni Gua Tertua Dunia, Ada di Indonesia

Rosmha Widiyani - detikTravel
Selasa, 15 Jul 2025 06:40 WIB
Seni gua tertua di dunia
Gua dengan seni tertua di dunia (dok. BBC)
Jakarta -

Ilmuwan berhasil menemukan seni gua paling tua di dunia yang berusia sedikitnya 51.200 tahun. Seni berupa goresan figuratif di dinding gua tersebut ditemukan di situs arkeologi Leang Karampuang, kawasan karst Maros-Pangkep.

Dikutip dari situs BBC, lukisan tersebut menceritakan perburuan seekor babi oleh tiga orang manusia. Bukti sejarah di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan tersebut memperlihatkan seekor babi dengan mulut sebagian terbuka dikelilingi tiga manusia.

Seni gua tertua di duniaSeni gua tertua di dunia Foto: BBC

Figur manusia paling besar membuka kedua lengannya dan terlihat memegang tongkat. Figur kedua berada tepat di depan babi dengan kepala di samping moncongnya. Figur ini juga terlihat memegang tongkat yang ujungnya menyentuh tenggorokan babi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Figur terakhir tampak dalam posisi terbalik dengan kedua kaki terentang menghadap ke luar. Bagian punggung menyentuh dataran persis seperti posisi telentang. Satu tangannya terlihat mengarah ke babi dan terlihat menyentuh kepala binatang tersebut. Ketiganya mengitari babi dan ingin menaklukkan hewan yang sepertinya berukuran besar.

Menurut arkeologis dan geochemis Prof Maxime Aubert dari Univesitas Griffith menyatakan, penemuan ini mengubah ide tentang evolusi manusia. Penemuan ini juga mengubah perkiraan waktu manusia modern kali pertama menunjukkan kapasitas berpikir kreatif.

ADVERTISEMENT

"Lukisan ini menceritakan ksiah yang kompleks. Ini adalah bukti paling tua yang kita punya tentang penceritaan (storytelling). Fosil ini menunjukkan manusia ketika itu punya kapasitas berpikir sesuatu yang abstrak," ujar Prof Maxime terkait penemuan bukti sejarah pada 2024 tersebut.

Fosil sejarah ini ditemukan tim dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang dipimpin Adhi Agus Oktaviana. Ahli seni batu-batuan ini mengatakan, kemampuan narasi stroytelling adalah bagian penting dari perkembangan awal budya manusia yang di masa-masa kehidupanya.

"Manusia mungkin punya kemampuan storytelling lebih tua dari 51.200 tahun. Tapi karena kata-kata tidak bisa jadi fosil, kita hanya bisa memperkirakan dan berpikir yang hendak disampaikan dalam seni. Saat ini, temuan seni di Sulawesi adalah yang paling tua dan sangat dikenal di dunia arkeologi," ujar Adhi.

Temuan ini sekaligus membangkitkan pertanyaan hal yang memancing kemampuan storytelling manusia. Menurut editor senior jurnal Nature Dr Henry Gee, ada sesuatu yang terjadi sekitar 50 ribu tahun lalu. Hal ini terjadi tidak lama setelah spesies Neanderthals yang disebut hobbit ini punah.

Terlepas dari berbagai hal yang bisa diketahui dari temuan fosil ini, keyakinan seni kali pertama diproduksi di Afrika sekitar 50 ribu tahun lalu perlu direvisi. Temuan sejarah berikutnya diharapkan bisa menjelaskan kapan sebetulnya seni kali pertama dihasilkan dan faktor pendukungnya.




(row/fem)

Hide Ads