Sepanjang tahun ini, Thailand telah mencatat kedatangan sebanyak 2,04 juta wisatawan dari Malaysia, menjadikan negara tersebut sebagai penyumbang wisatawan terbesar.
China yang sebelumnya menempati posisi teratas, kini turun ke peringkat kedua dengan jumlah kunjungan mencapai 2,02 juta orang. Mengutip Vietnamplus, Jumat (18/7/2025) data dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, pengunjung terbanyak ke Thailand di posisi berikutnya terdapat wisatawan dari India, Rusia, dan Korea Selatan.
Hingga tanggal 8 Juni kemarin, jumlah total wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand mencapai 15 juta orang, mengalami penurunan sebesar 2,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan itu dipengaruhi oleh kekhawatiran wisatawan China terhadap masalah keamanan, terutama setelah insiden penculikan aktor Xing Xing pada Januari lalu di Thailand. Selain itu, meningkatnya kekhawatiran akan kasus penipuan dan tindak kriminal lainnya juga turut menyebabkan penurunan minat wisatawan asal China.
Bank Sentral Thailand memproyeksikan jumlah wisatawan dari China pada tahun ini hanya akan mencapai sekitar lima juta orang, atau turun 25% dibandingkan dengan tahun 2024. Direktur Senior Departemen Ekonomi Makro Bank Sentral, Pranee Suttahasri, mengungkapkan bahwa target total kunjungan wisatawan asing tahun ini telah direvisi dari 39,5 juta menjadi 37,5 juta orang.
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu Thailand berhasil menarik lebih dari 35 juta wisatawan, termasuk 6,7 juta di antaranya berasal dari China.
Data hingga Mei 2025 menunjukkan bahwa jumlah wisatawan asal China baru mencapai sekitar 1,83 juta orang. Di tengah lesunya sektor pariwisata, pemerintah Thailand kini berupaya meningkatkan daya saing pariwisata di tingkat global.
Ketua Dewan Pariwisata Thailand (TCT), Chai Arunanondchai, menyatakan bahwa meskipun sektor pariwisata menciptakan 4,4 juta lapangan kerja, industri ini tetap menghadapi ketidakpastian akibat gejolak geopolitik global. Ia mendorong pemerintah untuk segera menangani masalah lama seperti penipuan dan pemalsuan turis, serta menindak tegas kejahatan yang terkait.
Menurut Chai, untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap keamanan Thailand, diperlukan kerja sama antar lembaga, sistem pemantauan yang efektif, serta peraturan yang jelas mengenai zonasi dan penggunaan ganja guna mencegah penyalahgunaan oleh wisatawan asing.
(upd/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda