Pekerja Kelas Bawah di Prancis Sulit Liburan, Bos-bos Lebih Mudah

Liburan musim panas hanya jadi mimpi bagi jutaan warga Prancis. Studi terbaru menunjukkan, makin tinggi jabatan seseorang, makin besar pula peluangnya untuk berlibur.

Dikutip dari France24, Senin (21/7/2025), sebanyak 78 persen eksekutif senior bisa pelesiran, sementara hanya 47 persen buruh yang punya kesempatan serupa. Studi dilakukan selama setahun, sejak Januari 2024.

Laporan itu dirilis oleh Observatorium Ketimpangan pada Juni lalu. Studi itu menyoroti ketimpangan akses terhadap liburan, yang sangat bergantung pada pendapatan dan status sosial.

"Semakin tinggi tangga sosial Anda, semakin besar kemungkinan Anda bisa pergi berlibur," dikutip dari France24, Senin (21/7/2025).

Jaringan sosial yang dimiliki kalangan atas juga memberi keuntungan tersendiri.

"Di tingkat sosial yang lebih tinggi, orang cenderung memiliki akses ke akomodasi gratis, seperti rumah kedua atau properti keluarga di lokasi wisata," pernyataan dalam studi itu.

Para kritikus menilai bahwa ketimpangan itu bukanlah sesuatu yang tak bisa diubah.

"Di negara-negara utara seperti Denmark, 80 persen penduduk pergi berlibur. Prancis seharusnya bisa menjadikan itu sebagai target," ujar sosiolog Jean Viard, penulis buku Quand le Tourisme s'éveillera (Saat Pariwisata Terbangun), kepada radio France Inter.

Pandangan Viard didukung oleh temuan Observatorium Ketimpangan, yang menunjukkan bahwa bantuan keuangan untuk mendukung liburan warga berpenghasilan rendah masih sangat minim.

Para ahli menekankan bahwa membuka akses liburan bagi lebih banyak orang bisa membawa manfaat sosial besar. Liburan dinilai sebagai momen langka tempat berbagai lapisan masyarakat dapat saling berbaur.

"Di pantai, festival, atau situs budaya, orang cenderung lebih terbuka. Kelompok sosial yang berbeda bersinggungan lebih sering dari biasanya," kata Sandra Hoibian, direktur Crédoc, lembaga riset sosial dan ekonomi di Prancis.

Mendukung akses liburan dan menyediakan kegiatan rekreasi yang terjangkau disebutnya sebagai salah satu cara untuk menggeser batas ketimpangan sosial," dia menambahkan.