TNGR Wacanakan Tutup Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

TNGR Wacanakan Tutup Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Ahmad Viqi - detikTravel
Selasa, 22 Jul 2025 21:37 WIB
Suasana di Gunung Rinjani.
Segara Anak, Gunung Rinjani (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mempertimbangkan rekomendasi Menko Polhukam Budi Gunawan untuk menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani setelah kecelakaan pendaki beruntun. Kepala Balai TNGR Yarman berkoordinasi dengan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan instansi terkait untuk menindaklanjuti rekomendasi itu.

"Jadi masih ada wisatawan yang melakukan pendakian di gunung Rinjani, namun jumlah kuotanya dikurangi. Sebab masih dilakukan perbaikan pada jalur-jalur pendakian yang rawan terjadi kecelakaan," kata Yarman di Mataram, Selasa (22/7/2025).

Saat ini pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani dan jalur Torean menuju Danau Segara Anak masih dibuka. Namun, jalur dari Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak telah ditutup sejak Kamis pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kan masih (pendakian), yang kami tutup kan Pelawangan Sembalun ke Danau (Segara Anak), dan kami kurangi kuotanya, karena kami lagi perbaikan jalur sekarang," kata Yarman.

Dia menyadari bahwa penutupan jalur berdampak pada perekonomian masyarakat lokal, terutama pemandu wisata dan porter. Sebab, sebagian besar wisatawan memang ingin bermalam di Danau Segara Anak.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak ingin berlama-lama juga (menutup pendakian sementara), tetapi ini kan keselamatan orang yang penting, itu yang menjadi pertimbangan," ujarnya.

Yarman menyebut TNGR saat ini sedang memasang tangga menuju Danau Segara Anak sebagai langkah mitigasi kecelakaan di jalur curam tersebut.

"Kami pasang anak tangga gitu lah untuk ke bawah (Danau Segara Anak) supaya teman-teman nyaman kan gitu," kata dia.

Selain pembenahan jalur, TNGR juga tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang lebih ketat. Pembahasan dilakukan bersama para pihak terkait.

"Tadi kita membahas tata kelola taman nasional dan permasalahan-permasalahan yang terjadi, dan apa tindakan kita berikutnya. Upaya-upaya apa yang sudah kami lakukan dan apa yang akan kami lakukan, artinya kami coba pembenahan untuk ke depan itu bagaimana," ujar Yarman.

Menurut Yarman, selain SOP, pendakian Gunung Rinjani juga membutuhkan fasilitas penunjang yang memadai, termasuk perlengkapan keselamatan.

"Terkait dengan penguatan sistem, seperti SOP saya sampaikan juga, terus pengadaan sarana dan prasarana, itu kan penting juga, artinya sarana dan prasarana itu shelter, peralatan SAR, termasuk juga drone itu perlu, penting di situ," katanya.

Dia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik petugas taman nasional maupun pelaku wisata.

"Ketiga adalah peningkatan SDM, saya sampaikan SDM ini adalah petugas dan masyarakat pelaku wisata," ujar dia.

Sebelumnya, Menko Polhukam Budi Gunawan mengimbau agar semua jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara. Pemerintah juga berjanji melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP di kawasan taman nasional tersebut.

"Mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama, serta mengapresiasi kerja sama seluruh pihak dalam upaya meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko di Gunung Rinjani," kata Budi dalam keterangan tertulis Kemenko Polhukam, Jumat (18/7).

"Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan," katanya.




(fem/fem)

Hide Ads